Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Memerangi Wabah
Hawa Pagi yang tak sama menjadi saksi
Kabut yang masih berusaha menyelimuti
Burung yang berkicau bersorak sorai
Hati yang berusaha untuk tak meratapi
Mata yang masih tegar untuk menahan derai
Pandemi yang sekaligus menjadi epidemi
Ketika Orang-orang yang sesak berbaur dan beradu rayu
Semua karena mu
Kau wabah yang mengundang kesedihan dan lara
Lara yang tak bisa kami ungkapkan
Tapi semua belum selesai kami tak akan goyah hanya karenamu yang merasa menang
Kau menginjak bumiku bahkan negaraku
Kami bersatu untuk memerangimu
Kau akan merasakan kepunahan dan lalu menghilang dari kehidupan manusia
Perjuangan kami tak akan pernah sia-sia
Begitu gesit kau untuk berpindah
Tapi jangan harap kau untuk melangkah
Jiwa kami yang membara dan dada kami yang bergelora
Akan kami dapatkan kembali pelangi yang kami rindu
Jabat tangan akan kami rasakan jarak pun akan usai
Sinar cahaya kebahagian akan menyinari dunia kami kembali"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.