Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
*MELODI ALAM*
Seperti dikoyak-koyak gembira
Hatimu akan suka mendengar alam bernyanyi
Mentarinya adalah musik penyemangat di awal napas
Mulai dari suara si jago sampai lonceng gereja, itu bagian dari melodi paginya
Lalu, mentari pun berjalan menuju petang
Disana kamu akan tetap mendengar alunannya
Teriknya siang membawa semilir angin menerpamu
Membuat dahagamu menjadi salah satu alunan yang lembut
Detik terus berlaju dan kini alunannya semakin sejuk
Petang pun pamit dari pentas melodi
Dan kini giliran senja bernyanyi
Alunannya halus, menghantar setiap insan memegang bayangannya sendiri
Tak berapa lama berselang, senja pun pergi
Sebab ia hanya mengiringi mentari kepada purnama dan rembulan
Dan kini dirimu akan disuguhkan melodi romantis untuk lelapmu
Ini adalah melodi penghibur untuk menghapus lelah sehari
Demikianlah melodi untukmu
Setiap melodi punya nada sendiri untuk mewarnai nasibmu
Bunyi-bunyinya selalu luput dipuput malang
Sebab melodi alam adalah untukmu, bagi hidupmu"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.