https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"MAKU
Karya : Rayis Gelauw Dambudjai, S.Pd
Maku
Namaku Maku.. kakakku Yaku
Masih membekas kampung halamanku tahun 1970..
Namaku maku..
Hutan, rawa, laut dan sagu
Namaku maku..
Hitam kulit, keriting rambutku.
Namaku maku..
Hanya mendengar lalu berjalan, habis berkebun lalu berburu..
Namaku maku...
Kucing, anjing dan cendrawasi putih di air terjun tingkat tujuh,
Namaku maku..
Air adalah sumber kehidupan Nenek moyangku melarang membunuh kutu rambut mengunakan batu..
Namaku maku..
Suku Koroon sekarang Miyah.
Aku Ingin Mengakhirinya
Karya: Rayes Gelauw Dambudjai S.Pd
Apakah aku harus kembali membenci
Rasa muak mulai mengalir disetiap nadi
Aku mulai membenci malam | membenci pagi
Malam panjang yang ku jalani begitu ironis
Entah mengapa di kota ini aku merasa kehidupan paling binal terulang lagi
Senyum yang mereka tawarkan begitu palsu
Uluran tanganku mulai kaku seperti ketulusan yang dilumuri kemunafikan
Sial.. kepalaku seperti ingin meledak memikirkan ini
Kewarasanku semakin tak terkendali
Sial
Sial
Sial
Sial
Aku ingin mengakhirinya
MEMBUNUH EGO
Karya: Rayis Gelauw Dambudjai, S.Pd
Ku berkata sekian banyak risalah hati ini
Mungkin malam yang sayu dan lugu tak mampu menahan air matanya melihatku yang jenuh mengalah dan memaafkanmu disetiap kesalahan sama.
Bulan yang malu-malu mengintip malu dari balik awan hitam memaksa cahayanya menembus hati dan membunuh amarah.
Ada banyak kata maaf yang masih tersimpan untuk selalu mencintaimum
Mencintai keniscayaan bersatu dalam rumah Tuhan untuk mengucap janji setia sampai akhir khayat Segala senyum ku kerahkan untuk mencitaimu lagi dihari yang sama
Dihari gaun putih yang cantik merias altar perjanjian cinta kita
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.