Korona

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 Korona


Malam itu masih ku dengar

Hiruk pikuk dunia maya

Selontar fikiran tak ku pusingkan

Namun jari ini masih lulu lalang saja

Ah sudahla

Bisik ku saat itu.


Aku dan dunia ku masih tampak sama seperti biasanya

Orang - orang dengan segala kebiasaannya

Terus bergerak melewati ruam - ruam kesibukannya

Aku berjalan di pinggir kota yang ramai kala itu.


Aku lupa , sejarah itu mulai menghuni di negeri ini

Jam , hari apa..

Tiba - tiba lambat laun

Nan cepat kekacauan itu mulai berkeliaran..

Menggenting kekhawatiran , kepekaan membajak kami..


Manusia - manusia mulai tak baik-baik saja

Yah , saat itu orang - orang tak ku lihat lagi sama

Dengan sehelai masker menutupi hidung dan mulut

Sungguh aku tak dapat menemukan senyum - senyum keramahtamahan mereka

Sampai dimana kaki ku berpijak.


Masuk tahun kedua

Semakin mencekam , merenggut , menerpa duka nestapa

Oh Bumi , ada apa dengan derita ini ?

Ada salahkah kami hingga kau memberi hukuman pada kami ?

Mengapa ia tercipta ?

Kenapa ?


Tuhan lindungi kami..

Jaga tubuh - tubuh insan ini

Ku mohom padamu Tuhan

Dengar kan rintihan lara ini oh Tuhan

Jabah Doa - doa dari tiap sudut negeri ini


Mohon pada mu Tuhan

Lekaslah kembalikan dunia yang dulu gempitang 

Dengan raut - raut kesyukuran , kebahagian

Kebersamaan yang memeluk erat jiwa - jiwa dari setiap kami.


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.