Kisah Pilu Gadis Kecil di Ambang Langit Sore - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 "Kisah Pilu Gadis Kecil di Ambang Langit Sore

Oleh : Fila Rachmad Ramadan


Kala itu saya masih mengingat persis bagaimana kejadian ini terjadi, Kejadian ini membuat saya lebih bersyukur tentang apa yang telah saya dapatkan. Walau terjadi beberapa tahun yang lalu masih membekas di ingatan saya tentang cerita ini.

Kisah ini dimulai pada saat saya mengikuti orientasi sekolah sma hari terakhir pada saat itu, setelah kegiatan orientasi berakhir saya harus menuju ke salah satu kegiatan organisasi eksternal yang saya ikuti. Tepat setelah Jumat’an saya menuju ke tempat acara organisasi ini. Walaupun hari itu terasa cuup letih namun tetap mengikuti acara itu karena sudah menjadi kewajiban.


Dalam acara itu kita diwajibkan membuat pesawat luar angkasa dari kertas, sangat antusias mengikutinya hingga tidak terasa waktu acara telah berakhir. Waktu berakhir menunjukkan pukul 5 sore. Saya menuju ke salah satu gerai makanan terlebih dahulu untuk membeli makanan sembari menunggu ojek online pesanan saya datang.

Setelah membeli makanan saya bergegas keluar menuju ke tempat pesan ojek online saya. Lalu setelah itu terlihat dengan jelas sesosok gadis kecil penjaja tisu dengan pengasuhnya yang sedang dimarahi. Gadis tersebut dimarahi karena tidak dapat menjual tisunya dengan habis. Tidak cukup terdengar jelas percakapan selanjutnya, tiba-tiba pengasuh tersebut langsung menendang gadis kecil tersebut dan menamparnya.


Saya yang melihat kejadian itu lalu merasa kasihan namun tidak dapat berbuat apa-apa karena ojek online saya telah sampai. Penglihatan saya melihat orang-orang tidak peduli dengan kejadian itu karena disana memang komplotan penjualnya berjejer sehingga takut untuk menegur. Gadis kecil yang tubuhnya sangat renta untuk menjual tisu dipaksa walaupun sudah letih membuat ingatan saya sangat kuat.


Bahkan orang yang berlalu lalang di sepanjang trotoar tersebut seakan acuh akan Tindakan yang dilakukan pengasuh tersebut. Disini saya juga bingung harus berbuat apa karena ojek online yang saya pesan sudah datang. Saya mengingat dengan jelas sepanjang perjalanan pulang kejadian tadi. Kejadian itu membuat saya bersyukur bahwa setiap anak memiliki kehidupan yang berbeda.


Saya sebenarnya bingung harus melaporkan hal ini kepada siapa dan melalui apa. Karena saya yakin keberadaan mereka seharusnya sudah lama diketahui namun tidak ada Tindakan lebih lanjut. Walaupun begitu rasa ingin bertemu dengan anak itu lagi sebenarnya ada, namun belum terealisasi hingga sekarang.


Pesan saya kepada teman-teman yang membaca artikel ini bila bertemu dengan anak-anak yang nasibnya kurang beruntung bisa memberi mereka sedikit bantuan dari hartamu. Tetapi tolong diingat jangan memberi uang kepada mereka karena nanti uang tersebut akan dirampas oleh pengasuhnya juga seperti yang saya lihat. Ajak mereka makan bersamamu agar mereka merasakan kebersamaan dan rasa bahagia walau sesaat. Atau kalian juga bisa bertanya-tanya mengenai kehidupan mereka dan membantu mereka lebih lanjut.


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.