https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
KERTAS KOSONG
Semula di sini terasa sunyi
Hanya kertas kosong di atas meja
Tanpa pena yang bergerak
Apa yang harus kutulis hari ini?
Kata-kata indah?
Atau cerita duka?
Apa yang harus kutulis hari ini?
Cerita utuh?
Atau hanya penggalan rasa kesedihan yang kini aku rasa ?
Apa yang harus kutulis hari ini?
Tentang kesedihan?
Atau kegembiraan?
Atau aku harus membiarkan kertas itu kosong
Sampai menemui titik akhir
dari kertas itu
Tanganku terasa kaku
Mulutku kehilangan kata-katanya
Mataku mulai menetes kan air mata
Halaman yang telah tertulis pun telah terhapus
Hanya tertinggal kertas kosong yang tak bisa bercerita
bahwa aku sangat merindukan kehadiran kalian
walau hanya dalam mimpi
karya putri jauhar ibrahim
PUISI TERAKHIR
Teruntuk ayah ibu
Yang kini senyumnya tak bisa ku lihat
Tawanya tak bisa lagi ku dengar
Peluk hangatnya tak bisa lagi ku dapat
Nasehat bijaknya tak bisa bisa lagi terucap
Detik ini segalanya tentang hadirmu
Perih ku bingkai dalam sanubariku
Ayah ibu……….
Kini telah selesei tugas- tugasmu serta kewajibanmu
Membahagiakan anak – anakmu
Ayah ibu………..
Lelah dan letihmu mendera
Kini sudah lagi kau rasa
Dibalik bentangan kain putih bersih tanpa noda
Wajah indahmu pergi dengan iringan doa – doa
Ayah ibu ….
Maaf jika kali ini ini aku menangis di hadapmu
Aku hanya ingin memastikan apakah tangannu
Membasuh air mataku atau tidak
Ayah ibu…..
Maaf jika kali ini tulangku seakan rapuh tak berdaya
Aku hanya ingin memastikan engkau beranjak dari tidurmu
Untuk menopangku atau tidak
Seperti yang biasa engkau lakukan kepadaku dulu
Sebab aku belum sepenuhnya percaya dirimu
Pergi untuk selama – selamanya
Terima kasih atas hembusan nafas
Dan dengung jantung mu
Hanya untuk menghidupi kami
Terimah kasih atas semua jasa
Yang tidak pernah terbalaskan
Untuk membahagiakan kami
Semoga Allah menempatkan engkau disisi terbaiknya
Menjadikan engkau salah satu penghuninya
Bersama malaikat – malaikatnya.
karya putri jauhar ibrahim
KANDAS DI TENGAH JALAN
Dimalam Itu
Aku Duduk Sendiri
Kumenatap Indahnya Bulan
Yang Berbaris Di Langit
Akupun Teringat Akan Dirimu
Yang Pernah Berjanji
Akan Selalu Setia
Akan Selalu Ada
Tapi, Apa Daya Semua Itu
Hanyalah Janji Palsu
Yang Tinggal Kenangan
Di Dalam Ingatan
Kini Kau Hilang Seakan Hilang Di Tiup Angin
Tampa Alasan Yang Jelas
Aku Berusaha Menghubungi Kamu
Tapi Kamu Tak Pernah Ada Kabar
Disaat Itulah Aku Mulai Sadar
Aku Sudah Tidak Dihargai
Dan Harus Pergi Menjauh
Dari Hidupmu Untuk Selamanya
Biarkan waktu yang menghapus
Semua Kenangan Kita
Aku Yakin Aku Bisa
Walau Terasa Sangat Sulit Sulit
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.