
Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"KELAMNYA KEHIDUPAN
Derap langkah yang kian melemah
Tetesan peluh perlahan menghanyutkan angan
Penat dan sendu senantiasa mengiringi
Tapi apa?
Hasil tak kunjung ku tuai
Putus asa, kecewa...
Mendiami relung sanubari
Kegagalanpun makanan sehari-hari
Riuh tepuk tangan kebencian dan celoteh kehinaan
Menghiasi kelamnya kehidupan
Semesta seolah tak ingin berdamai
Mentari yang bercirikan pembawa keriangan
Kini ikut memaki dan membenci
Sontak teringat oleh keagungan-Nya
Satu-satunya yang bersedia dengan lapang dada
mendengar pecundang bercerita
Penguasa jagat raya
nan pandai membolak-balikkan nasib manusia
Hingga ku mulai percaya
Jiwa ragaku ini masih berguna untuk sesama
Buah Karya: Dhista Tri Utami
Titimangsa: Boyolali, 29 September 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.