Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Kau dan Aku dalam Sajak
Aimm Al Mukaromah
Mahkota mawar itu tidak bergumam
Saat ia layu
Begitu pula aku yang terdiam
Saat dirundung rindu
Dan betapa menawanya malam
Saat ia berbisik tentang kegelisahanmu
Adakah kau bertanya pada musim gugur?
Siapakah musim semiku
Adakah kau bercerita pada daun yang gugur?
Tentang cinta yang membeku di musim salju
Tentang ketabahan sebuah rasa
Tentang kefanaan sebuah asa
Tentang kepahitan sebuah luka
Tentang angan yang tak kunjung bersua
Bagaimana bisa diurai hanya dengan eja?
Jika rentetan puisi itu pada mulanya tidak berwarna
Jika ia hanya mampu menjadi kata
Tanpa mempunyai penerima
Tiga hari katamu cukup untuk menanam rindu
Dua hari bagimu harus sabar melawan waktu
Sedangkan rindu itu tumbuh
Di setiap detik saat nafas itu menyeruakkan namamu
Seperti kicauan burung di batas senja
Dimana mereka saling bercengkrama
Tentang kegembiraan
Namun tak sedikit pula ku dengar tentang kepiluan
Jadi kenariku, mari kita berdamai dengan jarak
Pelankan ritme nadi yang berdetak
Walau hati serasa terus bergejolak
Kau dan aku yang tertuang dalam sajak "
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.