Janji ku untukmu - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 Janji ku untukmu


  Malam ini begitu sepi. Semua orang merayakan hari idul fitrinya dengan pulang kampung. Banyak pintu rumah tertutup rapat dan pagar-pagar rumah terkunci pertanda pemilik rumah sedang mudik lebaran. Ini adalah suasana yang aku nanti selama satu tahun karena dengan momen tersebut aku mampu menambah ladang usahaku. Bukan usaha dagang, penitipan hewan ataupun jasa menjaga rumah namun usaha yang aku maksud adalah mengambil barang berharga pemilik rumah yang ditinggal mudik. Kenalkan nama Suprapto,  pengangguran yang kemana-mana selalu membawa uang banyak hasil curian. Disini aku bersama dua orang temanku yakni mono dan Seto selalu beraksi di kampung-kampung yang ditinggalkan mudik pemiliknya. Malam ini adalah waktu yang pas untuk menambah uang rokok besok. 

""  Siap kau "" Tanya mono yang hampir siap memakai pembungkus kepala dari sarung

"" Siap. Kali ini gang nomor 2 ya. Katanya pemiliknya adalah juragan beras yang terkenal di kampung itu. Pasti mereka banyak meninggalkan uang di rumah "" Ucapku mengintruksi lokasi utama

"" Jangan lupa untuk Jaga-jaga. Soalnya warga juga sering ronda malam"" Sahut Seto,  perusak pintu paling handal di antara kami

Kami berencana memulai aksi pencurian tepat pukul 2 malam. Karena jam-jam segitu warga tidak berkeliling kampung namun kembali berjaga di pos ronda. Semua peralatan sudah siap. Kami berjalan menelusuri gang-gang sempit dan sepi. Kami berusaha langkah kaki tak terdengar oleh siapapun. 

Setelah sampai di lokasi, kami membagikan tugas. Aku melihat kondisi keadaan disekitarnya. Seto mulai beraksi membobol pintu dengan menggunakan linggis. Sedangkan mono bersiap-siap untuk masuk ke rumah dan mencari barang-barang berharga. Sebelumnya kami harus mematikan listrik terlebih dahulu agar tidak terlihat oleh orang lain. Setelah semua siap untuk diangkut kami pun langsung melarikan diri dari rumah itu. 

"" Lumayan ya bray.. .  Kalung, cincin dan uang kita dapat banyak hari ini"" Ucap Seto sedang menghitung jumlah curian hari ini

"" Kita bagi rata yaa.. . Jangan banyak sebelah. Lagian hari raya gini pasti banyak kan yang mau dibeli"" Minta mono

"" Kita berdua yang lebih banyak ya kan To. Kamu kan ngga ada istri. Cuma ada nenek sama satu adik mu. Lah kami udahlah anak, istri, orang tua, banyak lagi kami. Dah kamu ini aja, gak papa kan? "" Seto memberikan 1 kalung. 

"" Sepertinya aku lelah menjadi penjahat. Aku ingin pensiun dan mulai usaha kecil-kecilan. Aku cape harus kejar-kejaran sama warga"" Ucap mono membuat kedua temannya itu terdiam

"" Eeehh.. . Kamu kok gitu sih. Kami kan bercanda. Nahh nahh kita bagi rata ya hasilnya. Tapi jangan pensiun kamu"" Seto mulai membujuk mono agar tidak pensiun jadi pencuri

"" Bukan karna aku merah sama kalian. Tapi sebenarnya niat ini sudah ada sejak lama. Aku udah lelah, aku dah cape. Pengen cari duit yang lebih halal lagi untuk keluargaku. Aku merasa bersalah karna harus membohongi nenek terus karena pekerjaan ini.  Aku malu membiayai adik ku kuliah dengan uang haram gini. Aku malu"" Mono meneteskan air mata di depan teman-temannya

"" Aku ngga izinin kamu berhenti jadi pencuri. Kita bertiga orang miskin, lihatlah mereka yang kaya!! !  Tak pernah memperdulikan kita. Bahkan mereka jarang beramal atau membantu orang seperti kita ini. Kamu tahu pemilik rumah yang habis kita curi tadi adalah oleh yang paling kaya di gang itu. Namun dia jarang membagikan sedikit hartanya untuk kita. Mereka orang kaya adalah orang yang paling pelit bahkan tidak melihat orang seperti kita selalu kelaparan. Sebagai ketua aku tidak mengizinkan kamu berhenti jadi pencuri. Yaa udh, kita bagi rata hasil tadi. ""  Ucapkanku tak ingin mono pergi begitu saja. 

Malam ini adalah malam ketiga lebaran. Kali ini aku dan kedua sahabatku akan kembali beraksi di salah satu komplek di dekat rumah kami. Hari ini seperti biasa mono dan seto telah menunggu di lokasi. Setelah rumah terbobol dan barang-barang sudah ada di tangan kita langsung melarikan diri dari rumah itu. Tiba-tiba Seto berteriak dari luar rumah

"" Bray bray.. .. . Warga bray.. . "" Ucap seto berteriak

( Bangsat.. Cepat lari.........) 

Kami pun ketahuan oleh warga yang saat sedang berkeliling. Aku dan yang lainnya berusaha kabur dari kejaran warga. Namun apes.. .  Mono yang saat itu bersembunyi di balik pohon harus ditangkap warga. Warga yang begitu kesal dengan ulah kami langsung menghakimi mono. Warga menghajar mono sampai babak belur. Kami tak tau kondisi mono sekarang, apakah bisa lolos atau masih dalam amukan warga

Aku dan Seto  yang sempat kabur ingin berencana kembali menjemput mono. Namun Seto yang menginginkan untuk tetap tinggal di rumah kosong. Aku yang masih mencemaskan keadaan mono. Setelah lama ku tunggu tak ada juga kabar dari mono. 

 Pagi ini, Seto berteriak-teriak mengelilingi rumahku. 

""Bray... Bray.. .. .""

"" Haa apaan? "" 

"" Mono....  Mono...  Mono meninggal bray. Semalam warga langsung menghabisi mono dengan dibakar hidup-hidup di rumah pak RT ""

"" Aappa.. Serius kamu.. . Mono.. Yaampun.. Kita harus kesana ""

      Setelah melihat jasad mono yang sudah gosong dan terbujur kaku,  aku pun langsung memeluk mono dengan erat. Aku menangis di depan mayat mono. Aku merasa bersalah dengan mono karna aku tak menolongnya ketika ia butuh bantuanku. Aku merasa bahwa diriku bukan sahabat yang baik, aku merasa diriku tak setia kawan sebab mono meninggal karna ulahku. 

 Tiba-tiba polisi pun datang untuk menangkap kami berdua saat itu. Warga yang kembali emosi beberapa kali menampar kami. Polisi yang saat itu langsung meringkus dan membawa kami ke kantor polisi. 

Akhirnya polisi menetapkan kami bersalah dan memasukkan kami ke dalam penjara. Aku yang saat itu bersama seto masih sedih setelah di tinggal oleh mono. 

"" Bray.. . Mono.. "" Seto pun menangis keras."" Iya bray.. .  Ini semua gara-gara aku yang tak mengizinkannya berhenti jadi pencuri. Ini  salah ku"" Aku membenturkan kepala ku ke jeruji penjara

"" Aku berjanji. Demi mono setelah aku keluar dari penjara ini akan akan berhenti mencuri. Aku akan mewujudkan cita-cita mono untuk membuka usaha kecil-kecilan dan membantu nenek berserta adiknya lulus wisuda. Aku berjanji akan mencari kerja yang lebih halal lagi. Aku janji itu "" Ucap ku

"" Aku juga bray.. . Aku janji akan membantu mu mewujudkan cita-cita mono. Kita sama-sama cari pekerjaan yang lebih halal lagi agar sahabat kita di surga  bisa lebih tersenyum"" Ucap Seto. "" Kita Jalani kehidupan kita dari awal lagi ya. Mulai saat ini kita akan menjadi orang yang  baik mulai dari hari ini "" Ucapku. "" Iya bray.. .  Ngomong kita keluar dari penjara kapan sih bray? "" Tanya Seto membuatku tertawa. "" Tunggu 2 tahun lagi.. . Wkwk. "" Terlihat wajah Seto tiba-tiba lemas

SELESAI

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.