Hilangnya Separuh Hati - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Hilangnya Separuh Hati

Karya : Nur Mala Sari


Termenung sepi meratapi yang kian terpatri

Menatap nanar lembaran album kehidupan

Membuka lebar tentang kenangnya

Saling kasih membangun bahagia


Bendungan air mata sempurna terbentuk

Hingga tak kuasa tumpah mengalir deras

Menahan desakan rindu mustahil temu

Membiarkan sukma terselimuti sendu


Teringat untaian janji kembali utuh

Menaruh asa sejuta harap

Berakhir duka membawa sebuah nama

Menyuguhkan raga yang tak bernyawa


Realita mendesak paksa menerima

Melepas pujaan menuju Sang Pencipta

Hanyalah ribuan doa yang mampu terpanjat

Agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya 







Kala Cerita itu Datang Kembali

Karya : Nur Mala Sari


Kala cerita itu datang kembali

Menusuk kalbu mendorong lemah

Namun rasa itu sudah tertinggal di masa lalu

Asupan cahaya menerobos jiwa

Hitam kelam memudar berkatnya


Kala cerita itu datang kembali

Kini terukir senyuman kuatkan hati

Pudar kejahatan terganti panjatan doa

Lega memenuhi relung kalbu

Tenang menghampiri meneguk kepahitan lara


Kala cerita itu datang kembali

Ikhlaskan lisan berucap ‘aku juga ikut senang’

Tanpa keraguan memukul paksa

Bahagia perlahan kembali membentuk

Tetap seperti itu harapan hati






Kupu-kupuku telah Bangun

Karya : Nur Mala Sari


Gelombang berita lara menerjang tak rencana

Membumihanguskan kedamaian suasana

Mematahkan sayap serangga indah 

Menjatuhkan suka kejurang lara

Mencabik sukma menampar nestapa


Mencoba terbang tak kuasa menahan sendu

Merobek paksa sayap indahnya

Berjalan getar mencapai tepi

Menjerit tangis patahkan asa

Hitam kelam mengubah raga


Mengulum senyum mengingat kala itu

Netra menatap sayap patah

Kini terbentuk indah mendiami raga

Hikmah terambil demikian penuh

Sedia hari mendatang kembali menerpa


Sang waktu hadir memproses sembuh

Kini kupu-kupuku beranjak bangun

Siap menunaikan kewajiban hidupnya

Membangun kembali suasana indah nan ceria

Mewujudkan bahagia sang pemiliknya"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.