https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Hilang
Dian_Indriyana
Kutitipi asa di antara warna
Meredupkan cahaya semilak di ufuk sana
Ketika payung mulai turun di sela –sela singgasana
Roda bernyawa mulai meletakkan bebannya
Ku coba benar-benar minitip
Pada sempitnya hati yang sedang terhimpit
Diantara riuhnya suara manusia
Yang mengerumuni rumah terakhirnya
Ku coba benar-benar sadar
Dari warna-warna yang mulai memudar
Memutar pilu menjadi debu
Menghalau sendu yang sedang menyerbu
Ku coba hantarkan walau gemetar
Namun kepalsuan mulai berbinar
Terbahak-bahak menyaksikan
Lumpuhnya rasa yang tak bisa tertahan
Sebab bumi telah menelannya
Bahkan tanpa bertanya apa-apa
Persimpangan luka
Oleh :Dian_Indriyana
Waktu berlalu tanpa ku dan kau tahu
Tentang kepastian yang mulai menunggu
Mengusik sepi menanya hati
Kemana kan bawa cinta yang tak juga saling di mengerti
Bukan cinta sebab maknanya seperti formalitas pengusir sepi
Juga bukan rasa yang bisa di makna untuk bisa disudahi
Kita apa?
Jika yang lain lebih membuatmu bahagia
Dan aku menikmati sendiri
Juga tak ingin menerima cinta seperti ini
Mungkin kita ini
Hanya menunggu waktu untuk menyudahi
Hingga akhirnya saling pergi
Dengan dalih saling menyakiti
Waktu yang salah
Oleh : Dian_Indriyana
Kenapa cinta jika kau sandiwara
Kenapa nyatanya mudah walau tanpa bicara
Tentang waktu yang telah kita bina
Begitu berharga untuk bisa mudah di lupa
Coba Tanya lagi tentang semua yang telah kau buat definisi
Apakah kebenaran tentang kita dengan rasa yang pasi
Atau kemustahilan pergi karena telah lama membersamai
Coba Tanya lagi tentang semua yang kita upayakan
Tentang cinta atau kesia-siaan
Juga rasa yang tertipu bahagia namun kesepian
Bukan salahku
Atau salahmu
Juga rasa kita
Tapi waktu yang telah mempertemukan
Lalu memudarkannya begitu saja
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.