
Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Egois
Oleh: Noratul Emi
Kutanya pada senja,
dia bilang kau paling terluka
Kutanya pada malam,
dia pun berkata jika kau sedang dendam. Kutanya pada sang waktu,
dia mengadu kau begitu cemburu.
Ku pun diam beranjak dari tanya yang tak menenangkan, dari segala kamuflase yang tak menakjubkan.
Tuan, pilihan kita memang tidak sama Bahkan dalih yang kau utarakan masih percuma
Matahari tak keberatan kita melewati hari bersama-sama, di bawah teriknya yang disembunyikan oleh frasa.
Tapi, bolehkah aku egois sebentar saja? Mengagumi lupamu yang sering berkarya,
atau ikutan menangis saat kamu tak lagi bisa menghirup udara di ibu kota.
Tuan, apa sewajarnya itu juga punya takaran?
Diracik tawa penuh dukacita atau terharu seperti mengenang hari libur setiap minggunya?
Mungkin benar seperti janji yang dimisalkan rotasi, dan berkemungkinan besar akan kembali lagi.
Aceh, 30 September 2021
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.