https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Duka
Oleh: Marhaban muanrah
Rinduku kau buat harap
Berakhir air mata dalam irama yang senyap
Harapanku seketika lenyap
Melihatmu diam terlelap
Tiada lagi wajah yang aku tatap
Aku terdiam di pangkuan dunia
Termangu dalam hening tiada jiwa
Aku kalah tanpa berlaga
Aku pasrah tak berdaya
Ketika semua rebah dalam pelukan
Hancur bersama tangisan
Menua dalam pikiran
Menyayat diantara kenangan
Rapuh telah mempermainkan perasaanku
Diatas keperdianmu
Aku belum siap merindu
Sebab duka terlalu angkuh menguasai jiwaku
Maaf jika aku berat atas kehilanganmu
Aku Menunggu Hadirmu
Oleh: Marhaban muanrah
Ku amati setiap detik dan menit dalam perjalanan waktu
Hingga aku terhenti pada kenangan masa lalu
Ku coba untuk berlalu
Hingga yang kutemui hanya bisu
Kapan kita akan mengakhiri semu?
Bolehkah kita bertemu?
Hanya untuk mengadu
Jangan merayu
Sebab dunia kita masih tabu
Senyummu telah membuatku candu
Akankah pernyataanku membuatmu ambigu?
Ku menatap langit biru
Ku dengarkan nyanyian angin saling berdesau
Melewati jiwa yang tertunduk diatas rindu
Mengikat jiwa tiada ragu
Akankah semuanya tetap bergeming lalu menyerukan sendu
Aku terhanyut dalam logika yang kalut hingga terbelenggu
Akankah semesta tahu
Aku menunggu hadirmu
Apakah waktu akan membiarkanku melakukan itu?
Atau, mungkinkah takdir akan restu ?
Entahlah, yang aku tahu hadirmu tidak tentu
Lelah
Oleh: Marhaban muanrah
Aku lelah
Menapak pada teka-teki resah
Dalam ruang rasa
Kutitip asa
Ada hati yang begitu berharap
Dibalik janji yang terucap
Sejenak aku ingin menepi
Lalu bertamu pada ruang sepi
Melarikan diri biar terasing
Dari sudut hidup yang mulai bising
Janjimu yang pernah terbuka
Kini tidak lagi ku peduli akhirnya
Kita yang dulu saling bertamu
Kini harus mengizinkan jarak bertamu
Aku dan kamu adalah rahasia
Dibalik angkuhnya sang waktu bercerita
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.