Dia lelaki yang kusuka - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


Dia lelaki yang kusuka


Ini adalah cerita tentang sesosok lelaki yang mungkin bisa disebut sebagai "" my favorite person "". Cerita ini adalah gambaran Dimana sosok "" dia "" adalah sosok lelaki termanis yang pernah ku temui.

Hari ini adalah hari Kamis, dimana hari hari produktif untuk keseharian ku dirumah. Kenapa disebut sebagai hari produktif? Ya karena pastinya dari Senin sampai Kamis kegiatanku adalah kuliah online. Memang si kuliah online ga terlalu ribet, tapi pastinya ada rasa jenuh yang menghantui untuk setiap paginya. Aku adalah seorang mahasiswa baru di sebuah universitas ternama di kotaku, dan namaku adalah Keina Salsabiela.

Pagi ini adalah jadwal produktif ku masih berlanjut, kuliah online ku bakal dimulai jam 13.00 dan hari ini kebetulan cuma satu matkul yang masuk, dosen yang masuk kelas siang ini adalah dosen yang ku senangi karena dosenya asik dan lucu terus ga terlalu galak juga. Tapiii, diam diam dan dengar dengar dari para kating dosen yang satu ini lumayan killer. Hihi selama aku ga ngapa ngapain dan ga salah, it's okay aku ga takut.

Aku selalu bangun kesiangan untuk setiap harinya, karena kalo malam aku harus bekerja di sebuah klinik gigi yang lokasinya lumayan jauh dari rumahku dan juga pulangnya pasti selalu larut malam. Aku biasanya kuliah di ruangan toko ku, karena cahayanya yang bagus kalo untuk ngezoom atau G meet, biasalah cari pencahayaan yang bagus supaya mukanya kelihatan sediikit bagus gitu di kamera hahaha.

Setelah selesai siap siap, sarapan dan sudah cantik untuk memulai kuliah aku berjalan ke ruangan tokoku karena posisi ruangannya beda rumah dengan rumah yang ku tempati. Ga jauh si cuma di depan doang. Jadi ga lama lama amat jalan kakinya. Oia, rumah orang tuaku itu ada 2, yang bagian depan untuk di kontrakan dan yang bagian Belakang untuk kami tinggali, nah kebetulan bulan bulan ini sudah ada yang masuk untuk ngontrak di rumah, dan kebetulannya lagiii yang ngontrak ituu masih pada muda muda, mungkin sekitar usia 23 tahunan lah.


Dari sini lah ceritaku dimulai….

Setiap pagi walaupun jam kuliahku siang aku selalu standby di ruangan toko untuk  baca modul dulu, sambil jualan dulu, atau sambil dengarkan musik pagi hari. Dan aku juga sudah mengenal satu orang dari orang yang ngontrak di rumahku yang namanya ' om Dono ' namanya cukup unik, orangnya baik dan ramah, usia beliau 32 tahun tapii belum menikah hehe. Beliau adalah orang paling rajin yang selalu absen muka tiap pagi ke aku, ' pagi kak, mau mulai kuliah yaa ' itu adalah kalimat sapaan beliau di pagi hari yang selalu ku dengarkan dan anehnya gapernah bosan. Orang yang tinggal di rumah kontrakan ku jumlahnya ada 10 orang, dan aku baru akrab sama om Dono aja yang lainnya gatau siapa siapa namanya karena mereka sedikit malu malu mungkin sama aku hehe. 

Sekitar jam 10.32 ada seseorang yang Dateng ke toko nyapa aku "" hai mba, boleh minta nomor wa nya? ' Dengan muka yang sedikit nongol di pintu rolling door tanpa menampakkan badannya. Dengan nada kaget aku menjawab ' oohh iya mas boleh ' langsung ' dia ' menjawab dengan nada sedikit ketawa ' hehe gausah mbaa, becanda ' lalu aku pun melanjutkan kegiatan ku.

Keesokan paginya, aku seperti biasanya melakukan aktivitas rutin untuk hari hari produktif ku. Dan si "" dia "" muncul lagi dengan  berkata ' mba, boleh kenalan kah? ' lalu aku pun menjawab ' iyaa boleh ' langsung seketika dia duduk di pojok tokoku dengan memegang sebuah tablet dan hp nya lalu ia lanjut mengerjakan pekerjaan yang sedang ia lakukan dengan tim nya di desaku. Sembari berkata ' duduk disini gaada yang marah kan mba ' lalu ku jawab iyaa. Begitulah dia, manusia dengan banyak tanya dan periang adalah ciri khas yang membuat aku seketika merasa sedikit senang.

Sembari mengerjakan tugasnya, dia banyak bercerita tentang kuliahnya, dan baru kutahu ternyata dia masih seorang MAHASISWA jugaaa. OMG! Dia seorang mahasiswa dari salah satu universitas juga. Dia sedang berproses untuk menyelesaikan masa semhasnya. Dia tipe orang yang senang bercerita dan sharing. Lama kelamaan, ‘dia ’ menyodorkan sebuah handphone kepadaku dan berkata ‘ boleh ga minta nomor wa nya? Boleh gak’. Dengan lugunya ku ketikkan nomor wa ku di hp nya. ‘sudah mas’ kataku kepada ‘dia’ sembari menyodorkan handphone untuk dikembalikan. ‘ Namanya siapa? Tanya ‘dia’ kepadaku. ‘hanum mas’ aku menjawab pertannyaannya. ‘oke, sudah ku simpan ya nomornya’ lalu diapun pergi setelah mendapat nomor wa ku.

Tak lama waktu berselang, ada sebuah video call berdering di hp ku. ‘nommor baru? Kataku dalam hati’ ku jawablah telpon tersebut dan ternyata, itu adalah panggilan dari si ‘dia’, eh mas ada apa, kataku. Ini hanum kan? Iyaa ini dengan hanum sendiri, tak lama kemudian tertulis di layar bahwa jaringan jelek, berakhirlah panggilan pertama yang cukup mengejutkan. Aku belum menyimpan nomornya di hpku, karena sampai saat ini aku belum tahu siapa Namanya.

Keesokan harinya, ‘dia’ datang lagi ke toko untuk menyapaku pagi hari. Bukan om dono, malah si ‘dia’ yang gantian menjadi orang paling rajin absen muka hahaha. ‘boleh ya duduk disini? Iya aku menjawab, silahkan mas’, tak lama kemudian, om dono datang juga lalu menyebut Namanya ‘ eh mas fadil, cieeee ngapainn’. Sejak saat itulah tanpa sengaja aku tahu siapa dia saat ini.

Mas fadil. Kini ku tahu Namanya, dia tetap datang untuk duduk di pojokan sambil ganggu aku kuliah online, yang mau juga mukanya mampang di zoom lah,yang ngajak ngobrol lah, banyak lah pokoknya dia ngusilin dengan berbagai cara. Setelah aku selesai, aku sambil memutar lagu di laptopku agar memecah kecanggungan yang ada. Sambil aku bertanya ‘mas, Namanya siapa? Ini nomornya belum saya simpan karena gatau Namanya’ cari tau dong makanya, timpal dia menjawab. Meskipun aku tahu siapa Namanya tapi aku berinisiatif untuk tetap bertanya. ‘fadil’ jawab dia dengan singkat, padat dan jelas. Dimulai dari situlah, sebuah percakapan hampir ada untuk setiap harinya, entah dia bertanya lalu kujawab, lalu aku gantian bertanya lalu dia menjawab. Sampai disinilah perjalanan kami masih berjalan walaupun ada jaraknya. Entah gimana selanjutnya aku belum berani menebaknya… 


- Terimakasih  -

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.