π™π˜Όπ™‹π™π™ƒ - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "~ Puisi 1 

π™π˜Όπ™‹π™π™ƒ

𝘊π˜ͺ𝘱𝘡𝘒𝘒𝘯 𝘏𝘦𝘳𝘒 𝘍𝘦𝘣π˜ͺ𝘒𝘯π˜ͺ


Canda tawamu tak lagi terdengar

Disambut riuh guntur menggelegar

Engkau yang biasa nampak tegar

Tangismu memecah kelakar


Apa yang tengah terjadi

Apa yang tengah kau lalui

Tanyaku pada diri ini

Hingga kau terlalu lemah tuk berdiri

Terlalu jauh tuk gapai jemari


Air mata jatuh

Lara memeluk tubuh

Sendiri terdiam meringkuh

Hatiku yang telah luluh

Menguatkan hatimu tuk tetap teguh


~ Puisi 2

π™’π˜Όπ™†π™π™

𝘊π˜ͺ𝘱𝘡𝘒𝘒𝘯 𝘏𝘦𝘳𝘒 𝘍𝘦𝘣π˜ͺ𝘒𝘯π˜ͺ


Sinar sanga surya tenggelam di ufuk barat

Sedangkan aku kini tengah sekarat

Kaki ini tak lagi kuat

Merasakan luka yang menyayat


Teganya aku kau tinggalkan

Terus berlalu seolah tak ada halangan

Tanganku telah kau lepaskan

Kau pergi tanpa alasan


Sudahlah, sudah terlalu banyak tangisan

Sudah banyak derita yang kurasakan

Kini aku tinggal menunggu waktu

Mencoba mengobati hati yang tengah membatu


~ Puisi 3

π™‹π™€π™‰π™‚π˜Όπ™†π™π˜Όπ™‰ 

𝘊π˜ͺ𝘱𝘡𝘒𝘒𝘯 𝘏𝘦𝘳𝘒 𝘍𝘦𝘣π˜ͺ𝘒𝘯π˜ͺ


Hari ini kan ku sampaikan

Tentang sebuah rasa yang terpendam

Agar aku tak lagi tertekan

Kan ku buat sebuah pengakuan


Aku tak tau ini cinta atau bukan

Dan aku pun sering bertanya pada sang bulan

Mengapa suaranya begitu pelan

Namun mengisyaratkan sebuah kepastian


Bulan pun menjawab dengan penuh keyakinan

Bahwa memang benar itu cinta yang terpendam

Dan aku selalu berharap pada Tuhan

Kau lah, cinta terakhir yang tak kan pernah tergantikan


~ Puisi 4

π™ˆπ™šπ™‘π™ͺπ™₯𝙖𝙠𝙖𝙣

𝘊π˜ͺ𝘱𝘡𝘒𝘒𝘯 𝘏𝘦𝘳𝘒 𝘍𝘦𝘣π˜ͺ𝘒𝘯π˜ͺ


Berlayar di atas lautan kehampaan

Menuju pulau kesunyian

Dalam rangka melupakan

Melupakan sebuah harapan

Yang tak sesuai kenyataan


Terdiam dalam kesendirian

Hidup dalam bayang-bayang penderitaan

Dan berkelana dalam kegelapan

Tanpa arah dan tujuan

Juga tanpa sebuah kepastian


~ Puisi 5

π™†π™€π™π™„π™‰π˜Ώπ™π˜Όπ™‰

𝘊π˜ͺ𝘱𝘡𝘒𝘒𝘯 𝘏𝘦𝘳𝘒 𝘍𝘦𝘣π˜ͺ𝘒𝘯π˜ͺ


Kilau matamu membuatku terpaku

Mematung bagai batu

Tanpa tahu arah yang dituju

Inilah waktu yang ku tunggu-tunggu


Senyumanmu membuatku candu

Ada hati yang tengah merindu

Kehadiran mu yang selalu ku tunggu

Kini..kau berdiri di hadapanku


Senyum yang ku rindu

Suara yang ingin ku dengar selalu

Kerinduan ku padamu

Hanya kepadamu


Duhai kasih

Hati ini tak lagi resah

Hati ini tak lagi gelisah

Rindu ini terbayar sudah"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.