Selamat menikmati puisi di bawah ini:
APABILA TIBA MASANYA
Tatkala mentari tidak lagi terbit seperti biasa,
Bintang jatuh berserakan,
Laut memakan penempatan,
Gunung memuntahkan lahar,
Manusia sibuk mencari dunia lain seakan tidak percaya,
Berharap ada peluang kedua,
Takut,
Gugup,
Apa yang akan dijawab pada Rab-nya,
Kotor ditangan masih terang,
Manakan mulut mampu menipu lagi,
Apabila yang mati dihidupkan semula,
Oh inilah yang Quraisy tertanya-tanya semalam,
Seakan lupa Yang Mematikan lah Yang Menghidupkan,
Tidaklah sukar bagiNya mengumpulkan tulang belulang yang hancur hilang.
Di dunia lidah tidak bertulang,
Di sana dialah yang jadi petualang,
Terbukalah segala pekung diri,
Kebaikan-kebaikan yang menipu,
Kejahatan-kejahatan yang memakan diri,
Amal-amal yang terpelihara,
Makar-makar yang telah diampuni,
Semua tidak ditinggal sisa oleh Rabbul Izzati,
Kecuali dengan rahmat-Nya ilahi robbi.
Perjuangan hidup ini..
Jadikan ia paling bermakna,
Apabila tiba masanya....
kebaikan yg telah di ikhtiari..kan abadi,
Kekal ,sehingga kau menghadap sang ilahi.
Bumi Perjuangan
01_oktober_2021
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.