Tombak Berlumuran Darah

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Tombak Berlumuran Darah

Karya: Dea Vahira.W

Dedaunan gugur memenuhi jalan.

Sebagaimana gugurnya rasa takut.

Kini terganti ambisi.

Tidak peduli malam dan siang.

Tidak peduli panas atau dingin.

Rasa kemenangan masih amat jauh

Seperti tak tersentuh.

Tombak sudah berlumuran darah

tapi masih kalah.


Menggeret senjata kesana kemari.

tanpa mau menepi.

Berontak dengan lantang.

Marah dengan muka memerah.

Menolak menyerah

karena merah putih masih terinjak.


Nakal sekali orang asing itu

Menindas tuan rumah.

Sementara harga diri sudah terkubur bersama mayat yang gugur.

Terlelap tanpa misbah di alam kubur.

Lupakan sedih, sebab amarah masih bertahan di puncak.

Sementara kemelut belum berakhir.


Satu yang tersisa

Pertanyaan, “dimanakah kemerdekaan itu?”


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.