Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
PINTAKU PADA TUHAN
Tuhan...
Begitu banyak insan yang kau ciptakan dengan sempurna
Begitu banyak hati yang kau beri rasa cinta sebagai anugrah
Namun, tak dapat menggapai cintaku selain raja yang ku puja
Seumpama singgasana, hatiku hanya untuk
raja sang penguasa
Katanya...
Takdir dapat di rubah dengan doa
Tetapi aku belum mendapatkan kenyataannya
Hati bersua rindu berontak ingin berjumpa
Namun keadaan rumit dan tak ada celah
Bahagia, dimana letaknya?
Kucari dan kucari tak kunjung ku jumpa
Harapan takdir akan segera berjumpa
Tapi Tuhan masih cemburu atas rasaku padanya
Menciptakan rasa sakit yang menggoreskan luka
Di dalam doa, tak ada pinta selain rajaku
Bahu bergetar karena menangis tersedu-sedu
Menengadahkan tangan dengan penuh asa
Walau tak dapat jumpa, setidaknya ia bahagia
Tuhan...
Tuliskan takdirku untuk bahagia bersamanya
Takdirkan aku menggapai cinta dengannya
Dalam satu ikatan sakral di depan saksi
Dalam satu atap bersama meraih kasih
Aku ragu akan doa yang berasal dari lidahku
Namun, dalam satu harapan terbesar pada-Mu
Jangan patahkan lagi rasa yang ada di hatiku
Karena, satu nama yang selalu kulangitkan pada-Mu adalah pinta terbesarku
Maaf karena telah membuat-Mu memiliki rasa cemburu
Aku juga mengutuk rasa yang hadir sebagai benalu
Sebab aku berkhianat telah memiliki rasa besar yang membuatku jauh dari-Mu
Kini aku menengadah kembali pada-Mu, mengharapkan takdir terbaik menurut-Mu
Tuhan., Maafkan aku!
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.