Ruang Luka


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Ruang Luka


Rintik hujan kembali menggelitik 

Cahaya lampu yang terik terasa unik dalam derasan hujan, 

Hati tak lagi berkutik soal rasa yang kian hari kian tak asik 

Dersiran angin yang berisik membuat ku terjatuh hingga berbisik

Aku berdiam diri dalam satu titik?


Aku menjauhi tempat keramaian yang katanya menjanjikan Kebahagiaan, padahal itu adalah lelucon yang menyakitkan.

Meratapi Meratapi sepi dalam kesendirian, menahan perih dari raga Yang penuh penghianatan. kamu? bukan lagi orang membawa indahnya cinta melainkan membawa segenggam luka.


Tak  usah kembali hanya untuk membawa suka, 

Karna itu percuma bagiku tetap saja luka.

Andai pun kamu meminta aku untuk kekembali

Itu juga tidak akan terjadi, sampai kapan pun tak akan pernah

ku beri lagi.


Jangan heran alasannya apa, kepergianmu saja tanpa aba aba, 

Apalagi kabar berita. bagiku kisah kita telah usang untuk di ulang,

Sudah sepantasnya terkubur waktu dan menghilang.


Abdya , 31 Agustus 2021


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.