Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"AKSARA RINDU GADIS PIATU
Semilir angin menerpa wajahku
Terbang melanglang buana membawa aksara lama
Yang tersusun elok dalam isi kepala
Sore ini digubuk kayu warisan mu
Diatas lantai setengah tanah
Ditemankan secangkir sepi dan sepiring sesal
Ternyata terlalu banyak
Untuk sekedar aku nikmati sendiri
Hanya ada aku disini
Duduk meringkuk bersender pada tepi Lawang
Kembali aku membacanya
Kisah silam kita dalam tiap bait aksara
Sinar senja yang semakin memekat
Seolah tanpa malu menunjukkan warnanya
Menerobos masuk dalam netra ku
Ku pejamkan mataku
Dalam-dalam ku hirup udara
Berharap semua akan kembali saat mata ku buka
Ya Tuhan aku lelah
Dadaku sesak karena rindu
Kaki ku letih mencari arah
Riuh suara angin bercerita
Tentang hangatnya aku mendekap detakmu
Tentang aku yang tumbuh hidup dengan nafasmu
Sejauh jiwa ku berpaling
Sekeras hati ku menolak
Bahkan dalam mimpi pun aku tak ingin
Kehilangan ragamu yang tak lagi bersisa
Dari putih dan pucatnya bibir
Seorang anak yang hidup dengan getir
Aku merindukanmu dalam bayang-bayang
Namun engkau tak jua datang
Ibu...
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.