Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Rindu
Sebuah kata yang tidak asing ditelinga. Tidak berwujud, namun sangat begitu dapat dirasakan
Memang, tidak ada obat rindu selain bertemu, Namun apalah daya Ruang, waktu, dan jarak
Kini menjadi sebuah batasan, Batasan untuk bisa saling melepas rindu
Ternyata benar, Bahwa hidup adalah sebuah proses pembelajaran
Baik sengaja ataupun tidak sengaja, Disadari taupun tidak disadari
Bisa ataupun tidak bisa, Sanggup ataupun tidak sanggup
Harus bisa belajar melewati rencana hidup yang telah allah atur
Salah satunya ini, yaitu perihal rindu. Rindu yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Bagaimana mungkin orang yang selalu menjadi perioritas, menjadi penguat, serta
Penambah semangat dalam menghadapi hari, Kini tak mampu dilihat
Dengan binarnya mata kasih sayang, Juga tak mampu digapai dengan lembut tangannya.
Tangan yang telah membesarkan dan merawat dengan penuh rasa kasih sayang dengan penuh lemah lembut, kini tangan itu tak mampu digenggam, Bahkan hanya mengelusnya saja.
Tangan ini hanya mampu ku angkat untuk menyampaikan rindu lewat untaian do’a
Ibu, Putrimu sedang berjuang, Putrimu sedang belajar menghadapi kerasnya hidup
Melewati lika-liku hidup yang tak mampu terbayangkan sebelumnya
Yang tak diinginkan namun nyatanya harus dihadapi dengan penuh rasa bijak
Dengan penuh rasa sabar. Lagi lagi karena senyuman mu, do’a do’a mu
Aku tak ingin kau cemas, aku tak ingin kau kecewa. Yang aku ingin
kau tahu bahwa aku baik-baik saja ibu, Karena aku yakin, do’a yang selalu dilangitkan
Mampu menembus rasa rindu yang begitu dalam
Hingga akhirnya kita bisa sama-sama saling melepas rindu."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.