Pasrah

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Pasrah


Aku berjalan menatapnya

Melangkah dengan bahagia

Aku mencoba menyapanya

Alangkah sakitnya hati ini, dia memalingkan tatapannya

Setiap detik aku tulis namanya

Aku panjatkan doa indah untuknya

Bahkan sujud terakhir ku aku sebut namanya

Ternyata, Tuhan Maha Kuasa atas segala-galanya

Aku buka lembaran suci-Nya

Aku mengais haru di depan-Nya

Aku tumpahkan segala rasa hati ini pada-Nya

Aku pasrahkan segala urusan hati ini pada-Nya

Aku sandingkan namanya dengan nama-Nya

Terakhir aku berkata dengan serendah-rendahnya

Manusia tempatnya usaha, penentu adalah Sang Kuasa


Alfarisi 12 Juli 2021


Kaki berkepala, kepala di kaki


Ada suara rintihan dari pelosok desa

Tepat di tengah hutan pula 

Tenanglah semuanya telah di atur oleh tuhan katanya

Terdengar kembali suara dari desa 

Desa yang penuh tunduk kepala

Semuanya ada takdirnya masing-masing katanya 

Terdengar keras dari pinggiran kota 

Pinggiran yang penuh penggusuran 

Aturannya benar, yang ngatur tak aturan katanya 

Terdengar kejam, sadis dari para pemuda 

Yang selalu rindu kejayaannya

Aturan sama yang ngatur sama-sama tak aturan katanya 

Terdengar bisikan-bisikan sengit dari lorong 

Apa bedanya kaki berkepala dengan kepala di kaki? 


Alfarisi 14 Juli 2021


Pesan letih


Teruntuk kamu tetaplah semangat 

Teruntuk aku tetaplah berjuang

Teruntuk aku dan kamu tetaplah saling melengkapi

Salam dariku untukmu


29 Juli 2021 Alfarisi


Klip kehidupan


Aku mengenal mereka, mereka mengenalku

Aku anggap mereka saudara, mereka juga menganggap aku saudara

Aku kasihan pada mereka, mereka juga berusaha kasihan padaku

Aku berusaha mengerti mereka, mereka juga berusaha mengerti ku

Aku relakan waktu untuk mereka, mereka pun merelakan waktunya untuk ku

Aku anggap mereka adik, mereka pun menganggapku kakak

Aku berusaha menyadarkan mereka, mereka pun juga berusaha sadar

Aku belajar banyak dari mereka, mereka pun banyak belajar dariku

Aku banyak belajar tentang mendengar dari mereka, mereka pun mau mendengarku

Aku adalah bagian dari mereka, dan mereka adalah bagian dariku

Mereka adalah teman, saudara. 

Dan mereka adalah bagian dari keluargaku


19 Juli 2019 

Faris & Riski 


Arah perubahan


Mata bisa buta angka

Telinga bisa tuli akan suara

Tangan bisa tak ada rasa meraba

Kaki bisa berhenti melangkah 


Angka layak di pertanggung jawab kan

Suara layak di dengarkan

Peraba  layak di letakkan 

Jalanan layak di tentukan 


Sia-sia jika buta Realita

Tak guna jika hanya bicara saja

Rapuh tanpa dasar yang nyata

Kesasar tanpa adanya usaha dan doa


Mata harus sadar apa yang dilihat

Telinga harus jelas mendengarkan

Tangan harus kuat menggenggam

Kaki harus tegap dan tegas berjalan


Kunci adalah hati 

Baik dan benar dasarnya kesadaran

Realita itu fakta kehidupan

Sejarah akan berbicara


Arah perubahan

Alfarisi 8 Agustus 2021



Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.