Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Doaku Mengalir dalam Nadimu
Jauh aksa langit biru
Kepada malam ia mengadu
Hujan gemericik merdu
Sendu berbalut bayangan semu
Beradu dengan suasana pilu
Hati tertawa sembari berkaca
Dengan tawa berselimut dusta
Mengapa aku tertawa?
Berusaha meraih serpihan kaca
Pantulan dirinya
Tak pernah ia genggam
Mata berkaca - kaca
Cerminan dari hatinya
Seiring dengan waktu
Bayangan itu tak sepenuhnya semu
Karena doaku
Mengalir dalam nadimu"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.