Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Asa atau lara
Mentari merajut asa di ujung pandemi.
Seolah tak melihat sisi derajat manusia di muka bumi ini.
Seiring waktu tak ada satu pun yang bisa menutup diri.
Bak seolah angin yang menerpa pohon rindang yang sangat kencang tak berisi.
Kini atau bahkan nanti nan penuh misteri tentang pandemi yang tak kunjung pergi.
Kini asa dan lara yang menyapu seolah olah mengharuskan tuk bangkit kembali.
Walaupun raga ini sudah mulai bosan dengan pandemi.
Namun kembali lagi.
Asa dan lara akan terus menghinggap i diri.
Bangkit atau menyerah tanpa arah di jalan ini."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.