Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Antara bungkam, cinta dan dia
Bibir mengatup tanda tak mampu untuk melukiskan dia yang ku anggap istimewa
Dia terlalu sempurna untuk diriku yang hanya manusia biasa
Menganggumi mu dalam diam adalah cara ku mencintai mu dengan ketulusan
Sakir memang, bila kamu berdampingan dengan dia musuhku yang selalu kau istimewakan di dalam hatimu
Apakah aku tak pantas untuk bersanding denganmu
Semua memang salahku, harusnya aku ungkapkan, namun kenyataannya nyali ku tak cukup besar untuk mengutarakan seberapa tulus nya aku kepadamu
Tuhan..
Untuk kali ini biarkan aku mendekapnya walau hanya sedetik saja
Bila memang tidak ditakdirkan bersama
Lantas mengapa kau pertemuka kita dengan awal yang tak pernah ku kira akan berakhir dengan penuh luka
Perih, suara melirih hingga kau tak akan oernah bisa mendengarkan jeritan duka yang membelenggu dalam jiwa
Haruskah seperti ini terus..
Aku sudah mulai muak, untuk menahan lelah setiap harinya
Ingin ku utarakan namun kau seakan tuli tak mau mendengarkan perasaan ini walau hanya sedetik saja
Sepertinya aku menyerah, sudah cukup mencintai dalam diam
Sungguh muak rasanya
Akan ada seseorang yang mencintai ku dengan tulus dan apa adanya tak seperti dirimu yang hanya menganggapku teman saat kau membutuhkanku saja"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.