Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Usai
Hari terus berlalu, menunggu harapan yang belum tercapai.
Permohonan hati yang tak terkabulkan.
Sarat mata perih nan sendu.
Butir air itu kembali mengalir di hari petang.
Eloknya sang pencipta menciptakan sebuah cerita yang indah dan tragis.
Pertanyaan yang selalu ditanyakan.
Jawaban yang dinanti sudah datang.
Rupanya rasa itu hanya milikku seorang.
Hanya sepihak tanpa terbalas.
Kekacauan berkecambuk didada, kenangan itu sudah menyatu bersama derasnya darah hingga nadiku.
Malam pun tiba, doa ini kembali kuangkat.
Untuk dirimu, sang kekasih yang tak bersatu.
Dengarkan, malam ini kupasrahkan semua pada takdir-Nya.
Hakikat cinta yang tak pernah diketahui.
Sebuah rasa yang kupendam hanyalah kesalahan.
Jika orang yang kutuju, telah membacanya.
Semoga kau menyatu dikemudian hari dengan hati ini.
Karena beribu ungkapan, kau sangat kucinta.
Dan maaf, jika hadirku sudah tak kau harapkan.
Terima kasih, atas suka dan duka yang kita rasakan.
Kenangan ini tak luput dari langkah kakiku dan tempat yang kutuju.
Semua judul, hanya namamu."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.