Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Seruan bumi Pertiwi
Dunia kini terlalu fana untuk ditinggali
Bumi terlampau penat berkompromi
Hukum alam yang melangkah keluar dari ekspektasi
Sepenggal ilusi yang berpadu dengan imajinasi
Tak kah kau sadar wahai pribumi
Alam mengirim sinyal peringatan
Bukan hanya sebagai ancaman
Tapi juga serpihan kekacauan
Bertajuk sebuah kemalangan
Oh sang ibu Pertiwi
Yang kaya akan mitos sang penghuni
Bentuk transisi sebuah tradisi
Mempertanyakan segala yang terjadi
Dengan bahasanya yang sukar dimengerti
Sesaat mata terpejam
Meratapi rapuhnya alam
Merasuk dalam dunia berdinding kelam
Menutupi goresan luka yang mendalam
Seperti menyeruak dari kedalaman samudera
Menengadah pada senja
Meratapi dunia yang fana
Terkikis oleh tangan manusia
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.