Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"SERPIHAN KACA DALAM MATA
Ribuan serpihan kaca dalam mata
Menatap langit jingga di ujung sana
Tenggelam dalam dunia menuju malam
Runtuh sudah pertahanan sejak sang fajar terbit
Dunia monokrom ku tak seindah yang orang-orang bayangkan
Mereka hanya melihat topeng senyum terbaik ku
Mereka tak pernah melihat serpihan kaca dalam mata ku
Malam tak selalu indah dengan tiada nya bintang
Tapi malam selalu mengerti aku yang ingin sendiri
Dengan memberikan keheningan jauh dari ramai nya dunia
Hangat dalam dekapan tangan sendiri
Benar-benar sendiri
Hanya ada keheningan, aku dan serpihan kaca dalam mata
Ribuan serpihan kaca dalam mata
Merubah rasa sesak menjadi isak-kan
Dunia monokrom ku jauh lebih berharga
Dari cacian orang di luar sana
Tak apa jika mereka benci
Aku hidup bukan untuk mereka
Tapi karena Tuhan sudah memberikan takdir
Takdir yang begitu indah yang harus ku jalani"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.