Menggaruk Rindu Lewat Jemari


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



Menggaruk Rindu Lewat Jemari


Salam sendu merindu saat melihat rembulan yang kian merekah

kukirimkan dari sudut kota di pinggir sungai Mahakam

Untukmu, wahai rindu nun jauh dari kota perantauan.


Kembali, lewat rasa dan pena 

Menggaruk jemari yang mulai kaku

Tergelitik oleh kecupan manis, wacana indah tentang hari esok.

seolah mulai menumpuk, bergejolak,

ingin menyampaikan komentarnya.


Melalui rasa dan pena yang tersangkut kusut.

berlalu, berpikir tentram akan kembali ke jalur yang seharusnya.


hmm Indonesiaku, damaiku, ..

dalam dekapan berbunyi level.

kembalilah pada masa tersenyum indah mu..


Memejamkan mata, mengingat rintihan perjuangan untuk segera mengakhiri menyelesaikan dikat-dikat tebal tentang aturan-aturan terkini, ""katanya..""


kau tau..

mereka tak paham bagaimana cara memahaminya.


lewat denyut hati yang tanpa permisi, hanya mencipta kata-kata puitis, membentuk sebuah syair-syair syahdu.


wahai rinduku..

jangan kau kehilangan titik, dimana bendera merah putih akan selalu berkibar, garuda tetap kokoh bertengger dengan kepak sayapnya.


ingat lah rinduku,

Beranjak dengan asa yang mulai mengetuk kembali akan damaimu yang pudar.


rindupun menyadari..


Halangan itu bukan sekedar kerikil, namun gunung terjal yang masih kokoh di depan sana.


kau harus sadar wahai sang gagah..

sunyi dan malam akan selalu paham, dan menemani dalam menyelesaikan rasa dinginnya cemasmu.


sebagai syarat persetujuan menyelesaikan perjuangan tanpa darah.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.