
Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"SANG PEMBAHARU (RASULALLAH)
Ketika jeritan ke kafiran mencekik peradaban.
Ketika keangkaran murkaan tertata dengan kerusakan.
Ketika semua insan mulai termenung di dalam kekafiran.
Terbitlah insan untuk insan menuju kebenaran.
Yaa Rasulallah....
Kau tak pernah peduli dengan jutaan rintangan yang selalu menikam.
Sehingga rintangan yang mereka tujukan, menjadi sirna seperti di telan Alam.
Dengan kesederhanaanmu kau mendidik seluruh Alam.
Hingga akhirnya umat-umat di belakangmu mengikuti adab indahmu.
Yaa Rasulallah.. Ya Habibaallah.
Tak pernah ada kata-kata ""tidak"" dalam menegakkan agama tuhanmu.
Tak pernah ada kata-kata ""lelah"" dalam menyebarkan agama tuhanmu.
Hingga kami malu, malu dengan begitu mulianya Adabmu dan tekadmu.
Malu dengan ketidak sungguh-sungguhan kami dalam menegakkan sunnah-sunnahmu.
Ya Rasulallah..... Yaa Habibaallah.....
Kadang kami selalu mengeluh seakan-akan tak percaya dengan kudrat tuhanmu.
Sehingga Perpecahan yang kami sebabkan dengan mengambaikan ajaran darimu.
Padahal kami tau,! kau mendidik semuanya dengan ajaran dan petunjuk tuhanmu.
Yang kelak akan menuntun para pengikutnya dalam indahnya naungan Robbmu.
BY:FAUZUL KABIR
Lombok:31 Agustus 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.