Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Terutuk Tuan dan Puan di Negeri ini
Selamat datang di era milenial…..
Dunia yang penuh dengan kesibukan dan begitu dewana dengan kata kekinian
Segala kalangan berlomba lomba menempuh tujuan yang entah bagaimana ujungnya
Melihat akara diri ,berlari menuju tepi hingga lupa jati diri
Kemarilah kawan, rehat lah sejenak
Lihatlah Afsun Ibu pertiwi, tengoklah Nirwana di negeri ini
Negeri seribu satu pulau dengan berjuta budaya
Ingatkah engkau wahai tuan dan puan akan ucap cinta tanah air ini?
Ingatkah engkau pada pusaka nenek moyang kita?
Lantunan suara gamelan yang menenangkan Atma
Lenggak lenggok tari jaipong dan indahnya kain batik menjadi saksi Kayanya negeri ini
Mulai dari Gagahnya Harimau Sumatera hingga anindiya cendrawasih di ujung Negeri ini
Indah bukan wahai tuan dan puan?
Burung pipit bernyayi sepanjang hari seolah ingin mengadu akan kondisi negeri ini.
Di tanah ini tuan dan puan berdiri, di tanah ini tempat mengadu nasib
Dengarkah tuan dan puan dengan jerit tangis ibu pertiwi?
Atau dengar namun enggan untuk peduli!
Relakah tuan dan puan melihat budaya hilang ditikam oleh waktu?
Teruntuk tuan dan puan
Angkat kaki mu , berlarilah dan bisikkan pada Buana.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.