Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"“Setitik Kebahagiaan Untuk Ibu”
Aku dilahirkan atas dasar penuh perjuangan,
Dibesarkan oleh penuh kasih sayang,
Dididik oleh cinta nan kelembutan,
Tangan kecil nan mungil…
Terlihat sangat lembut ketika Kamu mengusapnya,
Jemari-jemari nan lembut,
Telah menampakkan keceriaannya ketika matahari menjulang tintingg
Memandang dari jauh disana yang terlihat sangat terang,
Yang tak nampak gelap gulita lagi,
Kini telah mulai tampak dan mengucapkan kata-kata,
Dan Si mungil pun telah mulai memanggilnya,
Yang pertama serta nan tama yang di lantunkan,
Lantunan hanya untuk sang pejuang,
Ya, pejuang kehidupannya
Yang sekarang lafalnya pun telah semakin terdengar,
Serta sosoknya pun kian mulai hangat.
Ibu,
Pengorbananmu begitu sangat suci,
Segala pengorbanan yang kau berikan,
Dibandingkan hati yang murni ,
Yang sangat tulus untuk kami.
Ibu,
Segala rintangan berhasil kau hadapi,
Segala dugaan berhasil kau tempuhi,
Tanpa disertai rasa mengeluh meski sekali,
Engkaulah inspirasi untukku.
Ibu,
Engkau sangat tabah untuk menabur jasa,
Meski ragamu tersiksa,
Meski hatimu terluka,
Demi segenap keluarga yang tercinta kau cintai.
Ibu,
Aku sungguh mengagumi ketabahanmu,
Aku sangat mencintaimu
Sebab itu…..
Sebelum segala pergi,
Sebelum segalanya sirna,
Sebelum segalanya berpulang,
Aku hanya ingin memberikan setitik kebahagiaan,
Kebahagiaan, yang layaknya pernah aku terima.
Di saat aku mulai tak memandang mu di hari ku,
Aku akan memberikan kebahagiaan untuk mu di hari nanti.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.