
Sorang Nestapa
Senja beranjak, malam kian pekat
Masih menantimu untuk mendekat
Hati resah, banjir sudah pelupuk mata
Apakah kau akan menancapkan sepucuk kata
Gerangan apa yang terjadi padamu
Hingga kau tak kian menghadapku
Asma kian menyerbu diriku
Seolah tak ada lagi oksigen melintas
Aku ingin mencerapmu kendati sekilas
Sececah menyisihkan napak tilas
Berharap daksa ini diam dan tenang
Bak air yang mengalir pada sungai sang Ilahi
Malam jangan biarkan terlena merapati
Meski fajar telah menanti
Tapi, jikalau malam suram harus kuhadapi
Duhai angin malam temani saja di sini
Agar aku tak kesepian lagi nanti
Mengindahkan Suara paraumu yang mengenangku
Akan kata di hari itu, bahwa aku cintamu
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.