
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It"
PAMIT
Menutup tahun, biasanya ada semacam perayaan. Seperti lalu, kuhirup aroma wewangian ssat berdoa di sisi jendela kubik itu. Atau ketika kucecap ulang bekas bibirmu pada secangkir meja berbunga itu.
Menutup tahun, masih ada tanya menggantung:
Apakah doa dari diri sepertiku bisa merangkai kursi dalam hitungan detik saja? Atau menyelamatkan desa yang sekarat seperti usia seekor semut?
Menutup Tahun ini, aku bercermin di jendela mata sendiri, aku mesti mencari-cari dirimu dalam tumpukan buu di atas meja berbunga itu-
--
Sampai bertemu lagi dilain hari dengan nama pena ini
Lumajang, Juni yang basah di 2020
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.