Di Ambang Delusi

Di Ambang Delusi


Rembulan mulai menampakkan dirinya

Hembusan angin malam mulai terasa

Kesunyian datang dan membawaku jauh ke dalam nestapa

Kegelisahan yang membuncah 

Membuatku tenggelam pada ruang hampa

Mati rasa

Semua yang aku miliki seakan lenyap seketika

Rasa cinta, kasih sayang dan kebersamaan telah sirna terbawa alur semesta

Orang-orang yang selalu kubanggakan dan kuandalkan pergi begitu saja

Tanpa kata ataupun frasa

Aku tertawa

Menertawakan semesta yang selalu membuatku curiga 

Semua ini nyata terjadi atau hanya aku yang berhalusinasi?

Ataukah semua yang aku miliki ternyata tidak benar-benar kumiliki?

Atau hanya sebuah ilusi bodoh pikiranku sendiri?

Lagi-lagi aku tertawa 

Mengingat semua potongan kenangan yang terasa nyata namun berujung semu

Secepat ini semua berlalu 

Dan aku masih hidup diatas bayang-bayang kenangan itu 

Kala itu ku ingat jelas gelak canda tawa ketika di ruang keluarga 

Tak lupa sambil menikmati pisang goreng mentega buatan ibu yang tak ada duanya 

Dulu ku kira tak akan bisa berubah, namun ternyata sebaliknya 

Kisah itu tidak lama

Dan aku seakan kehilangan separuh jiwa

Sepintas kenangan lain muncul dalam kepala 

Kenangan yang terukir indah di alun-alun kota 

Ku ingat setiap topik yang kita bahas dibawah sinar lampu kota malam itu 

Tawa canda selalu menghiasi telingaku

Sungguh betapa bahagianya aku 

Namun sekarang tidak lagi kurasakan bahagia yang sama 

Seiring berjalannya waktu samar-samar semua berubah 

Aku sibuk dengan duniaku 

Keluarga, sahabat dan temanku sibuk dengan dunianya 

Semua kenangan ini ditutup dengan perpisahan tanpa selamat tinggal atau sampai berjumpa lagi

Sejenak aku keluar dari ruang hampa yang bodoh ini 

Mencoba meyakinkan diri bahwa semua ini benar terjadi 

Bukan hanya sebuah ilusi 

Menguatkan diri bahwa pada kenyataanya kini tinggal aku sendiri

Meskipun pada kenyataannya aku hidup ditengah keramaian 

Namun jiwaku seakan terkurung pada kesendirian

Dan sekarang kenangan ini hanya akan menjadi sepotong kisah manis dalam perjalanan hidupku

Yang akan selalu manis sekalipun diterpa badai waktu


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.