
Bukan Waktu Yang Salah Tapi Dirimu Yang Tak Pernah Berubah
Renungan malam satu tanda pedih yang mendalam,rembulan memancarkan sinar tanpa gelap gulita.
Kuseduh kopiku dengan naluri yang mengoyak dalam diri.
inginku katakan dengan lantang aku bukan abu tapi aku pribumi yang ingin menggapai segenggam mimpiku.
Sejuta motivasi tak akan bisa merubah dirimu.
kau hanya butuh ketenangan untuk mengontrol isi dibenakmu.
benar kau bukanlah benalu.
tapi kau singgah sana bagai panglima perang dengan sejumlah peluru yang tersimpan di pelupuk pikiranmu.
Embun pagi sedingin hatimu,yang tak bisa kau katakan dengan tersirat.
kopi yang kau seduh menyusut bagai air pasang dilaut.
Suara detak jantung jam seolah terbengkalai.
hanya jari jemarimu menggeluti dengan sejuta kata mutiara.
Angin tak bisa membawa sejumlah kata yang kau utarakan.
tapi angin selalu menggeluti di setiap harimu.
kau bisa belajar selayaknya angin yang membawa sejumlah sinergi positif.
tapi kau juga bisa belajar bahwa angin tak selamanya positif.
Semakin menua usiamu maka semakin menua pula pikiranmu.
jangan pernah takut dengan gelora dunia ini.
tanpa kau tegak berdiri dirimu hanya dianggap patung tak bernyawa.
titik noda hitam dalam kain putih menjadi saksi bisu dengan satu noda kau merubah segalanya.
tapi ingat kau sudah selayaknya menemukan jati diri yang akan berguna bagi hidupmu.
Segudang mimpi tak akan bisa kau raih tanpa dirimu memulai dari angka 0.
kau punya sebongkah waktu untuk mengejarnya tapi ingat jangan pernah melupakan sang pencipta.
terus berkarya tanpa henti nuansa kau akan memahami algoritma dalam hidup ini.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.