https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
" TSUNAMI
Terbesit kembali segala ingatan tentang 15 tahun silam.
Meninggalkan sisa-sisa kenangan pahit yang terbelunggu di lubuk hati.
Ketika itu, ombak menggulung setinggi tiang menyapu seluruh daratan.
Tanpa belas kasih menelan seluruh makhluk alam.
Jerit dan tangisan mengema di telinga.
Dalam mulut hanya mampu berucap doa.
Gempuran air maha dashyat meratakan keinginan dan kehidupan manusia.
Hancur lebur tak tersisa meninggalkan setumpuk kesedihan yang melanda
Ribuan desa hancur seketika bagaikan tanah yang terinjak-injak.
Bangunan nan megah runtuh dalam sekejap tanpa disapa.
Tiada daya yang bisa kami lakukan.
Hanya menyaksikan kekejaman lautan melayang dengan mata telanjang.
Harta, anak, keluarga kau rampas dengan paksaan
Hati kecil kami hanya bisa menjerit tanpa ada yang memperdulikan.
Semua sudah berakhir…
Mayat-mayat berserakan di mana-mana bak tumpukan sampah yang belum di buang.
Puing-puing bangunan berhambur-hamburan di tanah bahkan angin pun tak mampu membawanya pergi.
Oh tuhan…
Apakah ini hukuman bagi kami
Yang tak pernah menyisakan waktu untuk beribadah kepada-Mu
Yang tak pernah bersyukur atas memberian-Mu
Sungguh kami menyesal
Maafkan kami wahai Sang Maha Pengampun
Mungkin ini sudah terlambat, tapi beri kami kesempatan
Akan kami ukir kembali ketaatan ini
Yang mungkin sudah lama tersembunyi
Dalam gudang kesalahan yang terus berganti
SALAT MALAM
Kutelungkupkan kepalaku dalam sajadah.
Merasakan getaran syahdu di keheningan malam.
Menumpahkan seluruh rasa di dalam hati.
Kubersimpuh dengan air mata berderai
Merajut tali-tali kerinduan dengan sang illahi
Dengan rasa yang tulus melekat dalam hati
Ku perlihatkan segala bentuk virus bathin yang menggerogoti jiwaku
Ku ceritakan segala bentuk masalah yang menimbun akalku
Ku memohon ampun atas segala dosa yang sudah menumpuk dalam ragaku
Sungguh, jiwaku seakan melayang menghadap kepada-Mu
Merasakan sentuhan lembut yang tak pernah tertumpu
Hati ini begitu tenang nan syahdu
SANG PEJUANG INDONESIA
Pahlawan…
Segenggam tenaga kau curahkan
untuk membela negara
Pertumpahan darah menjadi acuan saksi
Dalam sebuah pertempuran
Ribuan musuh
menjadi makanan sehari-hari
Berjuang hingga titik penghabisan
Menjadi tujuan rangkupan abadi
Pahlawan…
Engkau rela mengorbankan jiwamu
demi negara tercinta
Lumuran darah menjadi sanggasan
Dalam menuntut harapan kemenangan
Jejak-jejakmu tertancapkan dalam tanah indonesia
Demi memborgol para musuh
Sebilah senjata menjadi asumsi kekuatan
Dalam menegakkan bendera kedamaian
Pahlawan…
Jasamu tak pernah terlupakan
Walaupun engkau tak lagi bersemayam
Serangkaian namamu menjadi kenangan dalam buku indonesia
Doa kami tuangkan untukmu
Lewat gelaran sajadah
Semoga engkau dapat menginjakkan
Tanah bahagia kelak.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.