https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"
Si Penjelajah Dunia
Kumaidatun Nisfiyah
Seorang penjelajah dunia dengan pakaian compang-capingnya
Mengais rezeki dari sisa-sisa makanan
Sembari meminta dengan mengetuk perumahan
Berharap mendapat nilai selembar rupiah
Kala tangan mengetuk pintu meminta bagian
Tiada yang memberikan jawaban
Hanya terdengar suara: ""Yang punya rumah sedang pergi hajatan""
Si penjelajah membalikkan diri dan pulang
Tampak dari jendela, bayangan tertawa girang
Berkata: ""Aku saja membutuhkan uang""
Bayangan tersebut lantas tersipu bersalah
Sebab dia telah memerdeyakan orang tak berdaya
Hingga dalam kalbunya bergetar ingin mengeluarkan air mata
Namun di kata, percuma melakukan itu karena si penjelajah hilang dari pandangnya
Jepara, 08 November 2021
๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑
Mengakhirinya dengan Sempurna
Kumaidatun Nisfiyah
Beberapa sayatan legam menajamkan mata memandang
Menukik dengan pekik disertai pancaran nyala api terang
Membakar secara berangsur menjadi abu tertiup terbang
Itulah dahulu yang terasa dekat, sekarang tersekat menghilang
Butiran-butiran rasa masih tersemat di relung jiwa
Sekalipun digali, tetaplah tiada berdaya guna
Sebab perbedaan terpampang nyata di depan mata
Olehmu; membuang ingatan di ujung sela-sela masa
Aku kembali menengok jendela, berharap ada yang menghiburku
Dengan beragam ungkapan terdengar sayup-sayup merdu
Berjuang, menuang, hingga terluka menumpahkan air mata
Inilah dongeng nyata mengakhiri duka yang paling sempurna
Jepara, 08 November 2021
๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑๑
Perjalananku Meredam Amarah
Kumaidatun Nisfiyah
Sewaktu aku bertemu denganmu
Pancaran auranya memandu rindu
Hingga kutanya, ""Mbak jualan jamu?""
Jawabnya, ""Bukan Mas, aku kekasihmu""
Bangun tidur ditemani istri
Pagi buta ribut ngajak berdiskusi
Perihal urusan kurang banyaknya sosial
Karena uangnya menipis sebab krisis moral
Sesak, keluar rumah berharap angin menerpa diri
Namun, teriakan knalpot tak kalah menyayat hati
Memekakkan telingaku sampai bergumam ingin protes
""Pak, itu tolong dong pita suara knalpotnya dipoles!""
Beres, meredam amarah telah selesai
Dalam lubuk, ""Wah aku harus melerai""
Melihat mereka yang serius bertengkar
Saat kudatangi ternyata akrab menanyakan kabar
Jepara, 08 November 2021
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.