https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
SERUNAI DINI HARI
Ardhiana Amran
Ini kali masih bercerita tentang
kesunyian. Menari di temaram sepi
meski serayu menggelitik subtil.
Perempuan dan rembulan, mengais sendu reruntuhan rindu tak bertepi.
Rembulan baswara, tak lindap oleh waktu. Sungguh molek.
Perempuan terdayuh kalbu.
Atma tak lagi bernyawa
Kotabumi, 1 Desember 2020
TANYAKAN
Ardhiana Amran
Entah siapa yang pergi,
entah siapa yang tetap tinggal..
Entah siapa yang meninggalkan,
entah siapa yang tetap bertahan.
Jika hidup berjalan tak sesuai semestinya
mari tengok jauh ke dasar hati..
dengarkan suara-suara terkasih,
tanpa cela apalagi caci.
Tak apa mengaku salah, agar
jiwa tak jumawa
Tak apa merendah, agar
hati tak mati rasa.
Karena harga diri bukan dibentuk
dengan kepongahan.
Kisah perjuangan masa lalu tak melulu
harus diungkap atas dasar penyemangat,
karena kita punya cerita yang berbeda.
Dengarkanlah..tanpa menghakimi.
Kotabumi, 6 Oktober 2020
CERITA PAGI
Ardhiana Amran
Tak ada gigil menggerus kulit
meski semalam hujan mengguyur
menggenang segala kelam dengan riuhnya.
Kucari senyum sepagi ini
seraya menepis sisa kantuk
tak sudah-sudah kubunuh nyeri dan pedih
meski sakit menyiksa tafakur ku dalam sunyi
biarlah jadi penggugur dosa dan khilaf
Masya Allah.. dalam riak awan dan mentari yang mengintip, kujalin senyum mengulum
Duhai cinta..aku rindu berada dalam genggaman pun peluk mesramu.
Kotabumi, 6 Maret 2021
SERUNAI RINDU
Ardhiana Amran
Gigil sunyi dalam mendung pagi hari
Tak menyurutkan langkah penuh gairah
Semburat senyum hiasi wajah tak sabar menyambut sebuah penantian panjang. Kita.. aku dan kamu, di sini.
Duhai anakku sayang.. penerus cita bangsa..
Tak kujumpa seorang pun. Tak kudengar hiruk riuhmu.
Aku tergugu.. dalam pedih kerinduan. deretan kursi-kursi kosong muram berdebu. Tak berwarna.
Kesunyian menyanyikan tembang duka. Bergidik dalam luka dan harapan.
Kotabumi, 25 April 2020
#nikmatirindu
PELANGI JIWA
Ardhiana Amran
Ke mana kan melangkah hari ini?
Agar rasa habis tergiris
Pupus tanpa bekas..
Tarik nafas..
pada akhirnya kaki ini
tetap diam. Tetap tinggal.
Kepuasan tak melulu hadirkan bahagia
Melanglang tak kan tumbuh suka, jika
diburu dengan nafsu.
Menelan kehendak. Rekatkan retak hati
Senandung rindu pelangi kujaga dalam diam
Bahagia itu di sini..bukan di sana.
Jalan Sunyi, 12 Oktober 2020
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.