Saksi Bisu - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Saksi Bisu


Terdiam....

Aku hanya bisa terdiam

Memilih untuk menjadi dinding putih

Yang menjadi saksi bisu dari perselisihan dua pahlawan


Gelapnya ruangan

Dinginnya lantai sudut kamar

Tak mampu untuk membuatku tenang

Aku tak menangis, aku hanya bisa terdiam dengan pandangan kosong


Inginku keluar dan berkata 

“Ini sudah cukup, bisakah kalian berhenti?!”

Namun itu hanya imajinasiku

Aku tetap terdiam menjadi saksi bisu diantara mereka


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kenangan Yang Bertolak Belakang


Disini, ditempat ini

Taman yang dipenuhi reruputan hijau

Udara sejuk, namun langit yang mendung

Seakan sedang menggambarkan perasaanku


Ditanggal yang sama

Ditempat yang sama

Disini kita pertama kali bertemu

Dan disini pula akhir pertemuan kita


Dengan perasaan yang bercampur aduk

Antara rindu atau kecewa

Perasaan yang muncul saat membayangkanmu

Hanya bisa ku nikmati


Apa kau ingat ayunan biru itu

Ayunan tempat kita berkenalan

Dan tepat disebelah air mancur abu abu yang dingin

Menjadi tempat kita berpisah


Semoga kau bahagia disana

Tenang saja, aku takkan dendam padamu

Ku hanya berimajinasi bahwa hal itu tidak benar

Tapi penghianatan itu menjawab semuanya


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Angin 


Sejuk...

Hanya itu yang aku bisa rasakan

Bahkan panasnya matahari

Tak mampu menutup sejuknya angin ini


Setiap detik yang kurasakan

Angin ini, hawa sejuk ini

Terus menemani langkahku

Seakan dia tak membiarkanku sendirian


Dirimu tak dapat kulihat

Dirimu hanya bisa ku rasakan

Setiap ku menutup mata dan bersandar

Kau seperti berbisik sambil membelai rambutku


Nyaman...

Tenang dan damai

Aku dapat merasakan semua itu

Dalam hati, selalu ku ucapkan terima kasih

Walau ku tak tau siapa yang akan menjawabnya


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.