Mentari di senja hari - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


Mentari di senja hari


Mentari menerangi bumi

Mentari senja menyejukkan hati

Mentari seorang gadis penyendiri

Yang menyukai indah nya senja hari


Mentari adalah seorang gadis berusia 15 tahun.Ia sekolah di SMP merah putih kelas 3.Hobi mentari Membaca dan cita cita mentari menjadi seorang guru.


""Mentari...""panggil ibu mentari yang saat ini berada di balik pintu kamarnya.Mentari yang mendengar panggilan ibunya lekas beranjak dari kursi yang saat ini ia duduki menuju pintu.


""Ya..Bu""jawab mentari sesaat setelah membuka pintu kamarnya


""Mau ikut ibu gak ibu mau belanja ke pasar?""tanya ibunya yang saat ini berdiri dihadapannya.


""Aduuh Bu maaf kayanya gak bisa,soalnya mentari lagi ngerjain tugas""jawab mentari merasa tak enak karena harus menolak ajakan dari ibunya itu.


""Ya sudah kalau begitu ibu berangkat sendiri saja."" Ucap ibu mentari yang maklum dengan kondisi putrinya."" Kalau begitu ibu  pergi dulu ya""


""Ya Bu hati hati yah"" ucap mentari kepada ibunya yg saat ini telah menghilang dari pandangannya.


Setelahnya Mentari kembali melanjutkan mengerjakan tugas sekolah yg sesaat tadi sempat terhenti karena percakapan antara ia dan ibunya.


Tak terasa waktu cepat berlalu,haripun mulai beranjak sore tapi mentari sedikit cemas karena ibunya sampai saat ini belum juga kembali.padahal setau mentari jarak antara rumahnya menuju pasar tidaklah jauh.


Dalam keadaan merenung Mentari tersentak dikejutkan dengan suara ketukan pintu yang terdengar taksabar,dalam keadaan sedikit bingung mentari beranjak bergegas menuju pintu.


""Mentari .. mentari .. ."" Terdengar kepanikan dari mulut orang yang saat ini berdiri di hadapan mentari  itu.


"" iya pak kenapa."" Ucap mentari setenang mungkin menhadapi kepanikan orang yg berada di hadapannya itu yg tak lain adalah tetangganya sendiri yg bernama pak Budi.


"" Ibu kamu Mentari,dia kecelakaan.""


Seketika Mentari terdiam kaku seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar,air matanya perlahan terjatuh tanpa ia sadari.


"" terus sekarang ibu saya dimana pak."" Tanya mentari dengan suara begetar.


"" Ada di rumah sakit."" Jawab pak Budi lirih.


""Pak .. bisa antar saya ke rumah sakit"" Tanya mentari.jujur saat ini ia merasa bingung entah apa yg harus ia lakukan tapi yg ia tau saat ini ia perlu bertemu dengan ibunya itu


""Ya..boleh ayoo""jawab pak Budi.Tanpa menunggu waktu lama mentari dan pak Budi bergegas menuju rumah sakit.


Sesampainya dirumah sakit Mentari menunggu ayahnya yg sebelumnya sudah ia kabari saat berada dalam perjalanan.Setelah sesampainya ayah Mentari di rumah sakit,Mentari dan ayahnya lekas mencari info tentang keberadaan ibunya itu.Bagai disambar petir disiang bolong Mentari dan ayahnya pada akhirnya mendapatkan kabar bahwa ibunya itu telah meninggal dunia.


"" Bu...ibu..bangun bu."" Teriak Mentari terdengar begitu pilu tak percaya bahwa ibunya telah tiada.Dalam sedihnya Mentari berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi yg singgah dalam tidurnya.Tapi kenyataan tetaplah kenyataan Mentari tak bisa merubah kenyataan bahwa ibunya telah meninggal.


Dan bahwa bukan hanya dirinya saja yang merasa hancur tapi ayahnya juga.waktupun berlalu,pemakaman ibunya pun telah dilaksanakan dan selesai.


Dalam keadaan masih berduka Mentari menghampiri ayahnya yang sedari tadi hanya terdiam pilu di sudut ruangan.


""Ayaahh.""Panggil Mentari.

""apakah ini semua salah Mentari ?""kata Mentari.sungguh ia sangat merasa bersalah dengan kejadian yang menimpa ibunya,andai saja ia ikut mungkin hal ini tak akan terjadi dan mungkin saja yang meninggal bukan ibunya tapi dirinya.


""Memang kejadian nya seperti apa Mentari?""tanya ayah mentari


""Sebenarnya,ibu meminta Mentari untuk mengantar ke pasar tapi mentari ada tugas yg harus dikirimkan jam 8 pagi,jadinya Mentari gak ikut ibu kepasar,jadi gak bisa jaga ibu""jelasnya Mentari lirih,sungguh ia merasa bersalah.


""Udaah mending kamu kerjain aja tugas yg menurut kamu lebih penting dari ibu  kamu itu""ucap ayah Mentari yg menurut dia bahwa Mentari lah yg menyebabkan ibunya tiada


Senja hari pun kini tiba...

Mentari yg biasa nya jika sedih atau pun senang dia pasti mengobrol dengan ibunya,tapi kini setelah ibunya tiada Mentari akan bercerita dengan siapa?Senja,ya senja dia hanya punya senja yg bisa menenangkan hatinya karena ayah nya bekerja hingga larut malam,dia menatap senja dan merenung seperti dia sedang berbicara dengan ibunya karena penuh kesejukan. 


Dari rumah dia kembali ke pemakaman ibunya sore hari, 

Dia duduk dekat batu nisan ibunya sambil menatap senja.

""Apakah aku yang orang paling bersalah dalam kematian ibu?""tanya mentari yang sambil menangis memeluk batu nisan ibunya,hingga menetaskan air mata


Mentari berada di sana hingga larut malam sampai ayah nya menyusul.

""Mentari ngapain kamu masih di sini, bukannya pulang besok kan kamu sekolah pagi""ucap ayah mentari.

""Iya..yah aku pulang""jawab mentari.


Semenjak kematian ibunya itu,ayah mentari selalu saja mengungkit ungkit soal kematian ibunya karena mentari yang tak mau mengantar ibunya.


Waktu kini terus berjalan mentari sekarang beranjak dewasa dia sebentar lagi lulus sekolah SMA yang sekarang mungkin mentari berumur 18 tahun.

""Assalamualaikum""ucap mentari.

""Yah.. ayah ayaah""panggil mentari.

Ternyata ayah nya belum pulang dari tempatnya bekerja.

""Loh ko ayah jam segini belum pulang ya kerjanya?""Dalam hati mentari yg saat itu bertanya tanya.

Malam hari pun tiba.

""Jam segini juga masih belum pulang..aduuh kemana yah ayah""mentari yg masih terus bertanya tanya

Dugdugdug..

""Mentariiii mentariiii""panggil Ayahnya mentari.

""Ya ayah tunggu""balas mentari dari dalam rumah

Mentari pun segera membuka pintu.

""Loh ayah perempuan ini siapa""tanya mentari

""ini pengganti ibu kamu,maaf ayah gak bilang soal ini""Cetusnya.


Mentari yg saat itu kecewa karena ayah nya tidak meminta keputusan nya hanya bisa terdiam 

""Udh mentari jangan ambil pusing..dari pada ayah marah- marah"" Pikir mentari yg menenangkan diri Sendiri,

""Lagipula besok aku kelulusan""kata Mentari dalam hatinya.


Keesokan harinya

""Ayah..ayah""panggil Mentari 

""Ayah kamu gak ada Mentari, ayah kamu belum pulang kerja""jawab ibu tirinya.

""Mah aku dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah mah""kata Mentari.

""Ya, selamat yah""ucap ibu tirinya sambil memeluk mentari dengan senang.

Ibu tirinya Mentari Sama baik nya dengan ibu kandung nya Mentari. 


Sore harinya Mentari pergi ke tempat di mana ibunya dimakamkan, 

""Alhamdulillah, Bu aku dapat beasiswa""ucap mentari.

Diapun seketika melihat senja.

""Senja milikku,aku hari ini sangat bahagia semoga aku bisa terus mengejar mimpi ku""ucap Mentari yg melihat indah nya senja. 


""Mentari..Mentari""panggil ayah nya,dari jauh yang melihat mentari sedang memeluk batu nisan ibunya.

""Loh ayah menyusul ku apa mungkin ayah akan marah?""Mentari bertanya tanya dalam hatinya.

""mentari Maafkan ayah,ayah baru tahu ternyata ibu kamu terpeleset hingga akhirnya ibu kamu terdorong kejalan Raya dan tertabrak mobil. Ayah pikir sebelum ibu kamu pergi kepasar kalian bertengkar hingga kamu gak mau antar ibu kamu kepasar, dan ibu kamu kepikiran sehingga dia memikirkan pertengkaran tadi menyebrang lalu tertabrak""jelas ayahnya.

""Dari waktu itu mentari ingin menjelaskan tentang ini, tapi ayah gak mau dengar""ucap mentari.

""Iya maafin ayah yah""kata ayahnya.

""Iyaa,ayah gak apa apa""ucap mentari.


Sepulang dari pemakaman mereka beristirahat karena sudah larut malam.

""Ayah besok aku pertama kali masuk universitas""ucap mentari.

""Iya mentari semangat ya, ayah udah dengan kabar ini dari ibu kamu""kata ayahnya,

""Oeh iya yah""kata Mentari.


Singkat cerita mentari telah lulus dari universitas nya.

""Selamat yah mentari,kamu sekarang sudah lulus kuliah nya""ucap ayahnya.

""Iya selamat yah""sela ibu tirinya.

""Ya ayah makasih""ucap Mentari.


""Ya besok aku akan coba bertanya ke sekolah SMP merah putih tempat sekolah aku dulu,dengar dengar ada guru yang pensiun,semoga sekolah nya butuh guru honor"" ucap Mentari.

""Ya""jawab ayah nya.

Akhirnya sekarang mentari mengajar di SMP merah putih tempat di sekolah dulu"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.