Matahari Belum Tidur - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Matahari Belum Tidur


Ketika aku ingin bersama-Mu dalam hening

Engkau senantiasa merangkul dalam diam

Tubuhku yang hangat itu dipeluk-Nya

Tangan yang keras itu dilembutkan-Nya

Ketika Engkau memintaku menghadap

Aku terlalu jauh untuk mendekat

Engkau tak tega melihatku menangis

Engkau merangkulku lagi dalam sunyi

Aku butuh cinta-Mu

Tertawan pada kasih-Mu

Aku ingin terus bersama-Mu

Hingga matahari tertidur

(Rizal Alma, 2021)


Rambut Kuku


Ke manakah lagi kita akan melangkah

Kepada-Nya kita akan kembali

Sedangkan Dia selalu ada di diri kita

Berusahalah untuk-Nya berbaik hati

Sehelai rambut di atas permadani

Mampu menghadirkan makna-Nya

Sepotong kuku di atas kapas hati

Mampu mengganjal buruk untuk-Nya

(Rizal Alma, 2021)


Gundah


Hari mulai merasa sunyi

Jam mulai terasa menghantui

Hati sudah tampak murung

Senyum sudah tampak mutung

Bulan terasa lebih cemas

Awan merasa lebih masygul

Bintang tak lagi gembira

Sinarnya lagi tak sempurna

Mari menikmati kesendirian

Dalam kenang dan tenang

Takkan lagi merasa khawatir

Tumpukkan tangis sudah minggir

Kesedihan pun datang

Saat awan menghilang

Kita memulai hidup baru

Memulai hidup baru kita

Mentari menyambutnya

Burung ikut bergembira

(Rizal Alma, 2021)


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.