Keping-Keping Ingatan - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


"Keping-Keping Ingatan


Masa berkabung melebur menjadi keping-keping ingatan

Sebab zaman tak pernah salah memilih masa yang berselisipan takdir

Begitu juga Tuhan tak pernah salah menggoreskan pena pada kertas kosong milik-Nya

Hanyalah sebuah keegoisan untuk rasa kehilangan


Para penikmat menjadi bijak menjadikannya sajak untuk dikenang

Tentang bunda yang berpulang pada siang menggelap

Bersama puing-puing juang yang belum sempat terderap

Adalah pojok tempat sembahyang menjadi tanda


Bersama ayat-ayat suci nasihat kehidupan ia berpesan

Suara merdu beriring salam perjuangan benih yang ditaburkan

Menjelma jejak langkah sang penghayat kemudian

Untukmu bunda berjuta rindu terhempaskan di relung tak menepi


Lalu kisah bertansformasi sejarah pada masa yang menghampiri

Takdir tak mau menipu diri hanya untuk sebuah pencitraan dan imaji

Para penghayat akan menikmati sajak di senja hari

Akan rupa senyum tebar pesona kebaikan hati

Tersihir menenun syair kenangan abadi


Tempat Teduh, 2021




Di Ujung Kata-Kata

Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku

Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api

Menyusuri jalanan lengang

Bersimbah angan tanpa tujuan


Dalam derap gerimis yang pongah menghujam

Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi

Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani

Di atas pengharapan tak berkesudahan


Tentang rindu kusam

Tentang cinta terbuang

Mengutip satu namamu di antara keluh kesah

Gundah gelisah, air mata, dan lara


Masihkah ada sedikit senyum darimu

Di batas penantianku yang kini makin terbata

Jika masih ada ruang di hatimu

Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah

Pada tanah membentang

Pada pohon-pohon rindang

Dan angin yang mengusik keangkuhan


Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba

Janganlah sepi yang hadir

Janganlah semu yang membeku

Karena aku selalu berjalan menujumu



Annuqayah, 2021



Senja di Januari


Deru ombak yang menghantam bebatuan


Suara bisikan angin yang memecahkan suasana pilu


Terlebih lagi ada cahaya indah di hadapanku


Ya, itu yang dinamakan dengan senja



Senja sangatlah hebat karena mampu menghilangkan rasa gundah di hati


Aku tidak lagi merasa sepi dan terpuruk dalam kesedihan


Senja sore ini berhasil membuatku tersenyum


Menghangatkan suasana layaknya berada di dalam pelukan



Senja Di Awal Januari


Apa yang paling disukai setelah pergantian tahun?


Yakni senja dengan warna jingga yang cerah


Warna yang menggambarkan ketenangan dan kenyamanan



Pergantian sore ke malam hari diiringi dengan hal yang menakjubkan


Begitu besar kuasa tuhan mampu membuat bahagia manusia dengan cara sederhana


Langit yang luas dengan hamparan warna jingga yang membuatku terkesan


Ternyata sebagian jiwaku adalah sebuah warna agar lebih berarti




Tempat Teduh, 2021

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.