Hujan Kala Itu - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Hujan Kala Itu 

Oleh : Aulia Ujiwati


Hujan pagi ini

Mengingatkanku saat hujan kala itu

Hujan yang ku harapkan

Genangan yang menyimpan kenangan

Rintik hujan yang seakan menandakan

Sedang adanya hari baik memihakku


Ku ingat dulu

Saat hujan bulan juni

Hujan yang seakan menjadi cerita lama

Cerita indah tepatnya

Tanya saja pada jaket hitam

Di kala rintikan hujan membasahi

Di kala itulah

Bersama menaungi

Mentari dan matahari

Saat hujan bulan juni


Gedung serba guna

Di samping jalan raya

Menyimpan cerita indah kala itu

Menjadi saksi kebersamaanku

Dengan ia yang sampai sekarang

Senyumannya menjadi semangat

Bahkan jadi canduku


YAKINNYA DIRIKU

Oleh : Aulia Ujiwati


Untuk yang kesekian kalinya

Aku berpikir untuk berhenti mengagumimu

Pikirku begini

Untuk apa ku kagumimu

Jika kamu hanya bisa ku gapai dalam mimpi


Setiap malam teringat

Ketika kita bersamaan

Selalu teringat jaman kehujanan

Dan jaketmu bersama jadikan payungan


Memandangmu hanya menambahkan rasa candu

Candu dalam segalanya

Contohnya Senyum semanis jambumu


Teringat lirik musik yang ku buat

Sekarang aku tidak di sampingmu

Aku rindu senyum dan tawamu

Rindu suara gitarmu

Rindu curhatan hatimu

Jika tidak sekarang

Mungkin esok atau nanti

Kalau tidak sama sekali

Yasudah

Aku yakin sang pencipta memberi pengganti


Gitar coklat

Oleh : Aulia Ujiwati


Rindu musik indah

Yang kala itu menjadi penghantar tidur

Rindu senyum manismu

Yang kala itu menjadi candu

Ku ingat dulu

Gitarmu yang memulai segalanya

Yang memulai rasa

Menjadi pengagum rahasia

Pahami diriku

Aku yang selama ini menjadi pengagum rasa

Rasa ingin memilikimu

Tapi aku paham keinginanmu

Memang bukan aku lagi.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.