Bajing-Bajing Loncat. - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Bajing-Bajing Loncat.

Oleh: Aif Nurhidayat Assidiq


Hati hati saudara-saudara para BAJING-BAJING LONCAT

mulai menggiring mobil kita.


Tak usah tanya para rema-reman kemana, 

itu hanya lah mainan para yang beruang. Sudah, 

jangan heman-heman segera ruangkan birit itu dari kursimu.


Hari ini perlahan tak aman, langit sudah coklat 

dan yang ada di daratan sudah muali menjilat-jilat. 


Kini para BAJING-BAJING LONCAT sudah memakai topeng 

ada yang berjubah putih, ada topeng beras dan telor, 

ada topeng warna merah dan topeng topeng lainnya.



Akan banyak yang ingin mobil kita, ingin duduk di kursi supir, 

ingin kemudi kita, ingin kursi belakang dan menumpang.


Hati hati BAJING-BAJING LONCAT mulai bersiasat.



Menadah Hujan

Oleh: Aif Nurhidayat Assidiq


Hujan ciptaan yang maha

pemurah


Turun melandanya membawa

berkah


Cukup sabar, dan nikmati


Berkah kini menggenangi,

dan membanjiri.



Siapa Saja.

Oleh: Aif Nurhidayat Assidiq


Sajak-sajak romansa bagaikan pesta siang 

malam, semua orang menikmatinya dibingkai

oleh warna mejikuhibiniu yang bergemerlap.

Ada hiburan dan jamuan, tetapi benci pada keramaian.


Aku tidak disitu, aku sedang berada di pojokan kabin

duduk dan coba memancing keberanian, bersama

Ayat-ayat setelah hujan reda. Atau sedang berada

dikamar tidur yang tak ingin bangun oleh matahari

tempat beruang pandir hidup.


Dan dirimu juga ada disana sebagai tamu yang diundang

Tenang tidak ada mata handphone dima-mana seperti

Ketika kau berkumpul dengan temanmu. Dalam pesta

kamu hanya akan menemukan cantikmu jatuh

pada seorang waktu yang kamu tunggu, seseorang masa

yang tak bisa kamu tunda.


Dia dekat dan sesekali Keningmu dikecupnya hingga kamu

lupa pernah kecewa, seolah-olah luka-luka pada sayapmu

itu reda.


Seseorang itu bisa kamu anggap siapa saja, entah diriku

atau manusia yang baru, Siapa saja.



Ketika Ketakutan Itu Datang

Oleh: Aif Nurhidayat Assidiq


Ketakutan bagai air pasang laut yang berusaha

menghampiri bibir pantai walaupun kapan waktunya

Ia akan tiba.

Dan sekarang ketakutan menunggu didepan pintu

dari malam hingga pagi.


Lalau datang suatu ketika saat kau membuka pintu 

dipagi hari ada dua pilihan;

Mempersilahkannya masuk keruang tamu menjamunya

dengan secangkir kopi. Atau kau belikan ia belati 

yang tumpul dan menusuk-nusukmu

Hingga mati.



Aku Ingin Kecil Kembali

Oleh: Aif Nurhidayat Assidiq


Aku ingin kecil kembali,

diamana yang lucu adaah salahku.

dan yang hebat adalah pengakuan

jujur dari mulut yang penuh coklat.


Aku tak payah rasakan sakit

kasih ibu bagaikan saputangan

pesulap yang menghilangkan

apa yang disebut sakit.


Ayah selalu bangga pada anaknya

yang berharga, seburuk apah tangan

dan mulut ini. Uangnya selalu ada

didalam baju putih hijauku.


Hingga besar aku mulai merindu masa

kecilku.

Dimana tangkal kasih dan sayang

kala itu masih berdaun dan berbuah."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.