https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Arunika Sang Loreng
Oleh: Otis Strauss
Sesosok tubuh gagah perkasa tampak
Berjalan dengan anggun dan tenang
Garis-garis hitam kecoklatan menghiasi ragamu
Membuat dirimu tampak gagah perkasa
Mata hijau menyala senantiasa mengawasi sekitar
Empat cagak kokoh penuh balur siap menjadi senjata
Empat sangir beserta anak-anaknya siap mendukung
Namun, engkau kini bergalabah
Seolah-olah tertumbuk akal
Raunganmu senantiasa bernada saya rayu
Hidangan selalu tersedia
Mendiamkan perut, menenangkan kerongkongan
Namun, rona mukamu tetap mendung
Kulitmu penuh luka yang mengerikan
Terkadang, suara cambukan dan letusan mesiu mencekam
Hingga suatu hari
Suatu cahaya penuh penghidupan menghampirimu
Melepas belenggu, membuka kerangkeng
Kini, raunganmu penuh energi kehidupan
Di tempat engkau lahir ke dunia ini
Bumi Andalas yang adiwarna na agung ini
Mojokerto, 3 November 2021
Alarm Secangkir Kopi
Oleh: Otis Strauss
Matahari telah keluar dari peraduannya
Menarikku keluar dari alam pembaringan
Kubuka kedua netraku, mempersiapkan ragaku
Kuteguk secangkir kopi hitam dan pekat
Hitam pekatnya tak pernah membuatku berhenti terpikat
Asapnya membumbung selalu membangkitkan gairah
Memacu jiwa raga agar tetap terjaga
Dalam perjuangan dan pekerjaan
Walau terkadang kehidupan tak seindah arunika
Badai silih berganti menerpa jiwa raga
Secangkir kopi hitam pekat selalu menemaniku
Dalam jalur pengisian agenda yang padat
Pahitnya seolah menjadi alarm
Agar aku paham dan camkan
Ada pahit, ada manis di setiap waktu
Selalu ada duka lara dan senda gurau yang saling bersahutan
Mojokerto, 4 November 2021
Catatan Seorang Demonstran
Oleh: Otis Strauss
Hari ini
Kami berangkat
Menuju medan perang
Tanpa senapan di genggamanku
Tanpa panglima di depanku
Hatiku bergejolak
Jiwaku mengerang
Tak terasa bening mengalir dari mataku
Melawan saudara sebangsa setanah air
Pada hari-hari yang gelap
Pelita yang kami usung diuji
Sanubari ditempa
Di depan menghadang ribuan lawan
Setitik harapan akan kami perjuangkan
Harapan yang membakar tekad kami
Demi Ibu Pertiwi yang agung nan adiwarna
Demi tanah air yang makmur sentosa
Walau jiwa raga menjadi taruhan
Kami tak akan gentar!
Mojokerto, 4 November 2021
Senandung Pertemanan
Oleh: Otis Strauss
Bak canda anak kecil
Senyum terkembang memecah sunyi
Langit biru menjadi saksinya
Bersatunya dua budaya
Berbaring di hamparan emas
Tangannya perlahan bergerak
Menguntai kata dalam secarik kertas
Berkisah tanpa batas
Berlahan namun pasti
Lembut tapi tegas!
Goresan itu tampak semakin nyata
Terpampang nyata dari jendela dunia sampai tiang tubuh
Dari Bumi Andalas sampai Tanah Dwipa
Bersenandung dalam perjuangan
Menimba ilmu hingga khatam
Memberi cahaya bagi kelam
Alam ajarkan untuk tidak takut hadapi hidup
Berguru pada logika tinggalkan rasa
Melebur bersama kawan di perjalanan
Tuhan satukan kita
Kita satu!
Bukan air dan minyak
Yang selamanya tak pernah menyatu
Mojokerto, 5 November 2021
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.