https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Aku dan sakit
Aku yg hanya di temani sakit.
Detik menitku hanya diselimuti sakit.
Sakitku karenamu.
Sakit yg membuat aku bergetar hingga ku merasa jalan hidupku sudah gelap gulita.
Aku mau menyerah.
Ingin beranjak pergi.
Tapi begitu berat kaki tuk melangka pergi.
Hanya tangis yg akan menghilangkan
rasa sakit ini.
Cuma diam yg bisa kulakukan.
Aku cuma bisa menyerah.
Aku berjanji untuk berubah.
Berubah demi diriku.
Berubah demi kebahagiaannya.
Terimakasih kecewaku.
Papua,30 OCT 2021
Feldi Jakal
Dingin
Senja pergi tampa pamit.
Meninggalkan kesunyian.
Kini malam kelam menghampiri.
Tampa di temani bintang dan bulan.
Kesunyianku semakin bertambah.
Badan kurus kering ini.
Duduk terbaring diatas kasur rapuh dan kusut.
Pori2 kulitku terasa dingin.
Saat ini aku butuh sandaran.
Aku butu bahumu untuk menopangiku.
Temani malamku.
Hingga aku tak harus menjerit kesepian.
Malam kelamku.
Malam dinginku
Aku mau curhat.
Aku sangat butuh perhatian darinya.
Papua,30 October 2021
Feldi jakal.
Oktober.
Terimakasih september..
Terimakasih Tuhan atas berkatmu dibulan septembr kemarin.
Trimakasih tak terhingga
Selamat datang Oktober,kini
Pagimu datang begitu cepat.
Ditandai sorotan mentari pagi dari cela dedaunan.
Namun hanya sekejap.
Karena Pagimu kini diselimuti kabut
dan rintikan butiran hujan.
Aku si pejuang rupiah hanya terdiam menikmati Pagimu meski dari balik jendela kaca yg kotor dan berdebu..
Sambil seduh segelas kopi hangat.
Aku menuliskan syair tentang Pagimu..
Tentang awal bulan yg harus dimulai dengan hujan.
Syair ini akan aku kenang..
Syair ini adalah gambaran tentang rasaku.
Papua, 1 Oct 2020.
Feldi Jakal
sajak tentang hidup
Ini sajak tentang hidup.
Dimana aku harus memperjuangkanya..
Jalan yang telah ditentukan sangatlah panjang..
Aku telusurui jalan itu.
Tanpa harus mencari jalan pintas..
Ini sajak tentang semangatku. Aku si bocah dari keturunan miskin.
Mengais sisa hidup ini di tanah rerantauan.
Mengabaikan masah mudaku. Meninggalkan orang tua di kampung halaman.
Demi sebutir beras kehidupan.
Feldi jakal.
Papua, 30 October 2021
Kopi
Secangkir kopi
Tergeletak diatas meja.
Kian menemani kedinginan di pagi ini.
Aroma dan rasanya mengingatkanku
Pada suasana keramaian kampung halamanku.
Secangkir rindu
Yang harus ku rasakan.
Dipagi yg cerah ku tersandar pada kursi tua yg berdebu.
Tangan kecilku sambil memegang secangkir kopi hangatku.
Papua,30 October 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.