Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
UNTUKMU AYAH KU
Ayah
Ketika fajar menyengat tubuh
Engkau berjalan bersama embun
Melewati kerikil tajamnya hidup
Demi kami buah kasihmu
Ayah....
Engkau takan pernah leleh
Engkau adalah tonggak bagiku
Engkau adalah batu sandungan hidupku
Ayah....
Langka yang selalu engkau tempuh
Dengan beben terasa di tubuhmu
Tetapi engkau terus berkobar
Tersenyum indah bagaikan permata
hijau
Ayah....
Ketika mentari membakar tubuhmu
Keringat bercucuran bagaikan yang
di siram
Badan mu yang tinggal tulang mulai
becahaya
Tetapi engkau tak merasakan pilu
TERIMAH KASIH AYAH
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.