TUHAN BERAPA LAMA

 


Selamat datang kembali di Lintang Indonesia, ini adalah puisi salah satu peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterbaru x infolombapuisi Deadline 1 Oktober. Puisi ini salah satu dari sekian banyak puisi yang dibukukan ke dalam buku yang berjudul, "Fantasy".

Untuk informasi lengkap lomba ini silakan klik di sini

Cover Buku Fantasy


Selamat menikmati puisi di bawah ini:



 TUHAN BERAPA LAMA


Ada sebuah petaka yang tak disampaikan pepatah,

Kehilangan terjadi begitu nyata

Sampai kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ujian ataukah bel pintu yang mengisyaratkan kedatangan.

Kini aku sadar saat suara tangis membentur dinding Kapel pagi tadi,

bibir cemar para pendosa merayu-Nya lewat doa yang dibangun di atas lutut

mungkin untuk membuatnya terharu

ataukah hanya sekadar sandiwara.

Siapa yang tahu...???


""Berjagalah sebab kita tidak tahu kapan waktu dan saatnya tuan rumah itu datang."" Itulah petuah Nai Lulik setiap kali dia berdiri di sinagoga.


Catatan: Nai Lulik adalah bahasa tetun Kabupaten Malaka-NTT yang artinya Tuan Pamali atau Tuan Keramat. Julukan untuk orang-orang yang dianggap sebagai utusan atau imitasi dari Tuhan.

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.