Tragedi Usai Perpisahan

 





Cover buku


Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Lombaterupdate x Infolombapuisi Deadline 14 Oktober. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Selembut Salju"


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Tragedi Usai Perpisahan

Cipt : Annisa Nurul Saputri


Aku dan kamu siswa akhir di bangku menengah pertama

Yang dahulu asing, yang dahulu hening

Awan pagi menyambut, tak sama halnya dengan kita

Kita yang tak saling menyapa

Entah perihal tak ada rasa atau mungkin memang tak ingin


Setelah melewati ratusan ribu detik yang singkat

Kau dan aku memulai percakapan, kau dan aku saling menyapa

Sesingkat, bahkan secepat itu kita menjadi seseorang yang akrab

Namun tetap tak ada getaran dalam jiwaku saat itu


Saat pagi menjelang siang, bergemuruh menyemarakkan hari akhir sekolah

Aku merasa tergesa-gesa, terasa tak hikmat

Namun perlu disadari, perpisahan sekolah pun usai sudah

Aku berencana bersenang ria mengajak mu mengitari kota, tentu saja tak satu kendaraan 


Keributan antar keluarga terjadi

Karena laju roda motor ku menabrak keras motormu

Mengakibatkan motor-motor itu hancur bak rempeyek renyah, dan rapuh


Berhari-hari khabar baik perdamaian datang menghampiri

Aku dan kamu bertemu, berjabat tangan lembut, tanda damai

Entah mengapa hati yang keras padat, seperti kayu

Kini berubah lembut bak tekstur jelly yang kenyal


Tersadar hati bergetar, bergoyah riuh 

Melihat senyum menawan terlukis di paras tampanmu

Ringing telvon darimu ku nanti, menyambut balas kasih

Kini hidup bagai bunga segar, harum, indah riang gembira

Lelaki baik yang ku damba, menjadi sahabat bahkan lebih dari sahabat


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.